GUNUNGKIDUL, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghibahkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kepada warga Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). PLTS karya dosen UAD dan dukungan dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) ini digunakan untuk mengangkat air dari sumber ke bak penampungan dan selanjutnya didistribusikan ke rumah-rumah warga.
Dijelaskan Rektor UAD, Dr Muchlas MT, UAD memiliki semangat untuk mengembangkan energi baru terbarukan. PLTS di Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul ini merupakan pengabdian masyarakat UAD melalui program hibah BRIN.
“Hibah ini digunakan untuk mengembangkan riset, salah satu PLTS dengan kemampuan 5.000 Watt Peak (Wp). Tenaga ini cukup besar untuk menggerakan pompa air,” kata Muchlas.
Lebih lanjut Muchlas mengharapkan pembangunan ini memberikan dampak besar, khususnya dalam efisiensi penggunaan biaya listrik. Selain itu, PLTS ini juga bisa lebih mendapat keberlangsungan atau sustainability dari energi yang dipakai. Karena PLTS ini menggunakan energi baru yang terbarukan.
“Kita ingin mengembangkan pengabdian masyarakat untuk menunjukkan kalau UAD memiliki komitmen pada pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk pengembangan energi baru terbarukan melalui PLTS. Kita ingin agar ada pihak yang mau diajak berkolaborasi membangun PLTS yang sama,” katanya.
Menurut informasi, kata Muchlas, Kapanewon Gedangsari ini memiliki empat titik sumber air, namun baru satu sumber air yang dimanfaatkan yaitu di Kalurahan Serut. PLTS ini modelnya masih hibrid, tetapi ke depan berupaya mandiri dengan PLTS dan bila terjadi gangguan bisa memindah dengan listrik PLN.
“Selama dua bulan, efisiensinya sudah luar biasa. Seharusnya membayar biaya listrik ke PLN sebesar Rp 1,2 juta. Tetapi dengan adanya PLTS kini hanya membayar PLN Rp 11.000 saja. Ini baru ujicoba, saya kira kalau sudah mantap biaya PLN bisa free. Namun kita tetap memback-up dengan PLN,” tandasnya.
Saat ini, kata Rektor UAD, sudah ada 30 kepala keluarga (KK) yang mendapat air bersih dari PLTS UAD. Kedepan akan disalurkan ke 100 KK. “Ini merupakan spirit UAD migunani tumrap ing liyan,” kata Muchlas.
PLTS ini bisa menggerakan pompa air berkekuatan 3 horsepower (3hp). Air yang dipompa dari sumber mata air kemudian dialirkan ke bak penampungan induk yang berada di atas bukit dan jaraknya kurang lebih 650 meter. Kemudian dari bak penampungan didistribusikan ke rumah-rumah warga menggunakan gaya gravitasi sehingga tidak membutuhkan listrik.
Sementara Bupati Gunungkidul, H Sunaryanta mengatakan wilayah Kapanewon Gedangsari merupakan daerah paling utara wilayah Gunungkidul dan berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kalurahan Serut ini berada 45 kilometer di selebah utara Kota Wonosari dan juga 45 kilometer sebelah timur kota Yogyakarta.
Sebelum gempa bumi tahun 2006, Kapanewon Gedangsari memiliki banyak sumber mata air. Namun gempa bumi telah mematikan banyak sumber mata air dan kini tinggal empat. Setiap musim kemarau masyarakat selalu kekurangan air bersih.
Bantuan PLTS dari UAD sangat membantu masyarakat Kalurahan Serut dalam mendapatkan air. “Kami berterima kasih kepada UAD yang telah menghibahkan PLTS. Semoga ke depan tidak hanya mengaliri 30 KK, tetapi bisa lebih banyak lagi,” kata Sunaryanta.