BLORA, MENARA62.COM-Musim penghujan telah tiba. Gerakan menanam pohon pun telah dikumandangkan. LLHPB se Jawa Tengah seolah berlomba menghijaukan daerahnya masing-masing.
Demikian pula LLHPB ‘Aisyiyah kabupaten Blora bergerak menyemarakkan bulan menanam pohon tersebut dengan sasaran desa binaan.
Jenis pohon yang dipilih untuk ditanam adalah pohon pelindung. Mengapa pohon pelindung?
Bukan tanpa tujuan untuk memilih pohon tersebut sebagai pohon penghijauan. Dengan sponsor utama dari Ibu Ir. Hj. Dewi Tejowati, wakil ketua PDA Blora, yang pernah menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Dia merekomendasikan pohon pelindung untuk ditanam di pinggir jalan atau di bantaran sungai. Penanaman pohon di pinggir jalan dengan tujuan jalan menjadi rindang dan tanah tidak mudah longsor, sedang di bantaran sungai agar akar bisa menyimpan air sehingga bisa menyimpan menghidupkan sumber air.
Oleh sebab itu, pohon pelindung yang menjadi pilihan adalah jenis Trembesi, Johar, Ketapang. Karena jenis pohon tersebut merupakan pohon yang mudah tumbuh di tanah tandus, cepat besar, dan akar-akarnya kuat, menyebar dan bisa menyimpan air sekaligus bisa menahan tanah longsor.
Sebanyak 120 bibit pohon diserahterimakan dari tim LLHPB ‘Aisyiyah kab Blora kepada pengurus PRA desa Sonorejo, salah satu desa binaan PCA di kecamatan Blora. Selanjutnya PRA dibantu PRM Sonorejo menanam pohon tersebut di bantaran sungai dan di tepi jalan desa.
” Dengan ditanamnya pohon pelindung di Sonorejo ini semoga desa Sonorejo tidak lagi kekurangan air bila musim kemarau, Aamiin Yaa Robbalalamiin,”ungkap Ibu Hj Siti Romlah, BA sebagai ketua PCA kecamatan Blora pada saat penyerahan bibit pohon pelindung dari LLHPB kepada pengurus PRA Sonorejo.
(Tiknowati- LLHPB Aisyiyah kab Blora)