24.5 C
Jakarta

Potensi Zakat Cukup Besar Tapi?

Baca Juga:

Potensi zakat di Indonesia cukup besar, tetapi jumlah yang berhasil dikumpulkan masih amat kecil? Jumlahnya menurut Prof Hilman Latief, Ketua Lazismu, saat ini baru bisa dikumpulkan 8-10 triliun Rupiah. Padahal potensi bisa sepuluh kali lipat lebih.

“Kelas menengah di Indonesia cukup besar, meski ada yang mungkin juga terdampak covid-19. Justru ada yang masih rentan ini lah yang perlu menjadi perhatian kita semua,” ujarnya dalam diskusi  Media – Zakat Digital: Solusi Alternatif Bantu Indonesia di Masa Pandemi yang diselenggarakan Jumat (15/5/2020).

Menurutnya, jumlah muzaki yang sangat besar bisa tiba-tiba menjadi drop karena dampak covid-19. Tahun ini lembaga pengumpul zakat perlu ikut memastikan kondisi masyarakat tetap membayar zakat.

Hilman mengatakan, cara berdonasi dan berzakat dulu dan sekarang tentu bebeda. Kalau dulu banyak banyak yang lebih senang dengan bertemu langsung dan berdoa. “Sekarang bagaimana memfasilitasi ini tetap ada tetapi dengan cara yang baru,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengajak Muslim untuk menunaikan zakat, selagi masih ada kesempatan.

Pranata zakat dalam Islam, menurut Haedar, merupakan instutusi yang melekat dalam keislaman.

“Kita ingin menegaskan dan mengajak para muzaki, pemberi zakat, sekarang ini berbagi harta yang dimiliki. Sebagaimana hukum zakat, maupun infaq sadakoh yang sangat berharga. Zakat merupakan kewajiban, tegakkan sholat tunaikan zakat,” ujarnya.

Ia menceritakan tentang zakat merupakan hak kaum dhuafa, mustadafin. Perintahnya, ambillah zakat dari yang  punya untuk yang tidak punya. “Disini ada proses otoritatatif, ada peran negara seperti memungut pajak,” ujarnya.

Selain otoritas dan kewajiban, menurut Haedar, sekarang ada panggilan hati. ” Mari kita hadirkan Tuhan. Ini melampaui kewajiban menjadi ihsan. Orang sudah terbebas dari hawa nafsu,” ujarnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!