Setelah sebulan lebih, pengungsi tinggal di tenda, rambut anak-anak sudah terlihat cukup panjang. Itu sebabnya, tim psiko-sosial MDMC di Pos Pelayanan Desa Lendang Luar, Sembalun Lawang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, berinisiatif membuka layanan potong rambut gratis bagi anak-anak.
“Rambut anak-anak terlihat panjang. Akan lebih rapi kalau rambutnya di potong,” ujar Evi Kawara Salim, salah satu tim psiko-sosial MDMC, di Sembalun, Selasa (11/9/2018).
Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini, mencukur rambut Rangga, salah satu anak yang ada di pengungsian Sembalun.
“Saya sudah gatel melihat rambut anak-anak ini yang terlihat panjang dan kurang rapi,” ujarnya seusai mencukur rambut.
Selain Evie, Toni salah satu pemuda desa setempat yang melihat kegiatan itu, juga terpanggil untuk menyumbangkan keahlian mencukur rambut anak-anak yang ada di pengungsian.
Anak-anak pun terlihat senang, mereka antri untuk dicukur rambutnya. Mereka bercanda sambil bernyanyi dengan nyanyian yang diajarkan pada mereka tentang ajakan untuk cuci tangan sebelum makan.
Gempa
Dini hari, sekitar pukul 4, gempa kembali melanda Lombok dengan pusat gempa ada di Lombok Timur. Gempa dengan kekuatan 5,3 SR itu, membangunkan pengungsi dan relawan yang ada di tenda.
Gempa kembali terjadi sekitar pukul 10 waktu setempat dengan kekuatan 4.0 SR. Saat gempa ini terjadi, tim relawan MDMC yang ada di Pos Sembalun, sedang mendirikan tenda untuk pelayanan kesehatan dan masjid darurat. Tenda yang baru didirikan ini kondisinya lebih layak, untuk menggantikan tenda masjid dan tenda pelayanan kesehatan yang sudah ada. Selain itu, lokasinya juga lebih baik, karena agak terhindar dari debu yang diterbangkan oleh hembusan kencang angina di kaki Gunung Rinjani.
