27.2 C
Jakarta

PP Muhammadiyah Berharap, 2019 Jadi Tahun Kebahagiaan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Ketua Pimpinan Pusat Muhammmadiyah Prof Dadang Kahmad berharap tahun 2019 menjadi tahun kebahagiaan bagi bangsa Indonesia, Selasa (1/1/2019).

“Sesudah kesedihan diganti dengan kemudahan, yang penting apa yang terjadi di tahun 2018 dijadikan sebagai tahun pembelajaran bagi kita semua, baik dari segi alam dengan bencana yang bertubi-tubi,” ujar Prof Dadang yang mengungkapkan duka citanya atas berbagai bencana yang selama ini terjadi di Indonesia sepanjang 2018, termasuk bencana tanah longsor di Sukabumi, Jawa Barat yang terjadi menjelang pergantian tahun.

Prof Dadang mengingatkan semua pihak untuk menyadari kekeliruan dan memperbaiki diri. Langkah ini dibutuhkan untuk kebaikan bersama. Apalagi, menurutnya, apa yang terjadi jadi tahun lalu, baik dari segi sosial, politik dan ekonomi masih ada yang dinilai sangat tidak baik.

BACA JUGA: Warga Muhammadiyah Kedepankan Etika Mulia Bermedsos

Menurut Prof Dadang, apa yang menjadi ketertinggalan dan keburukan yang masih dilakukan di tahun lalu, perlu diperbaiki agar Indonesia menjadi bangsa yang berkemajuan.

Sederet peristiwa bencana alam yang menimpa bangsa Indonesia sepanjang 2018, merupakan kenangan buruk yang terasa sangat menyedihkan bagi rakyat. Ketua PP Muhammadiyah yang membina Majelis Bidang Pustaka dan Informasi ini berharap, bencana beruntun tidak lagi melanda Indonesia pada 2019.

“Saya kira Muhammadiyah pertama melihat 2018 yang memang tahun ini tahun kesedihan untuk Indonesia, banyak bencana. Kita berharap tahun 2019 lebih baik untuk negara kita,” kata Dadang menegaskan lagi, bahwa banyak pekerjaan kebaikan yang bisa dilakukan untuk negeri ini. Sebuah kerja yang membutuhkan sinergitas banyak pihak. Kerja yang memerlukan saling dukungan, dan bukan saling mencaci.

Prof Dadang meminta masyarakat untuk menghindari hal-hal negatif semacam itu.

“Karena jelang pemilu, sebaiknya kita menjunjung tinggi demokrasi. Silahkan saja berbeda, kita tawarkan gagasan satu sama lain, tapi jangan menyudutkan, mendeskriditkan orang lain itu bahaya, karena nanti siapapun yang terpilih ternodai namanya. Ini akan menghilangkan kewibawaan, oleh karenanya saya ingin semua menahan diri,” ujarnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!