SOLO, MENARA62.COM — Sekitar 200 guru dari jenjang SD, SMP/MTs, hingga SMA/SMK/MA Muhammadiyah se-Jawa Tengah mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam, Koding, dan Kecerdasan Artifisial (AI) Region Jawa Tengah 3 yang digelar di Hotel Mercure Solo Baru, Sukoharjo, Rabu–Ahad (12–16 November 2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal (PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini bertujuan memperkuat kapasitas guru dalam mengintegrasikan teknologi dan karakter dalam proses pembelajaran.
Pendidikan Muhammadiyah Harus Unggul dan Islami
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes., yang hadir membuka kegiatan, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Bimtek tersebut. Menurutnya, pelatihan ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi merupakan bagian dari ikhtiar besar Muhammadiyah untuk menghadirkan pendidikan yang unggul dan berdaya saing.
“Alhamdulillah, hari ini Pimpinan Pusat hadir di Kota Solo dalam rangka pembukaan Bimtek angkatan ketiga untuk wilayah Jawa Tengah. Alhamdulillah pesertanya antusias. Tentu bimbingan teknis pembelajaran mendalam, AI, dan juga pendidikan karakter ini akan menjadikan guru-guru kita memiliki tambahan wawasan dan energi baru untuk membawa pendidikan Muhammadiyah yang unggul dan Islam,” ungkap dr. Agus.
Ia juga menegaskan bahwa peningkatan mutu guru menjadi bagian dari kontribusi nyata Muhammadiyah bagi umat dan bangsa.
“Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen bekerja sama dengan Direktorat SMP. Semoga ini menjadi upaya konkret untuk membawa sekolah Muhammadiyah semakin maju. Sekolah Muhammadiyah yang maju adalah bagian dari kontribusi Muhammadiyah kepada bangsa,” tambahnya.
Sinergi Muhammadiyah dan Pemerintah
Sementara itu, Dr. Mohamad Ali, perwakilan Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Muhammadiyah dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), khususnya Direktorat SMP.
“Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah menyelenggarakan Bimtek Pembelajaran Mendalam, AI, dan Pendidikan Karakter sebagai bagian dari kerja sama dengan Kementerian Dikdas. Ini juga menjadi bukti bahwa Muhammadiyah, bersama lembaga-lembaga masyarakat seperti NU dan PGRI, turut serta mensukseskan program pemerintah terkait perluasan pembelajaran mendalam di sekolah-sekolah seluruh Indonesia,” jelasnya.
Menurut Dr. Ali, keterlibatan Muhammadiyah dalam pengembangan pembelajaran mendalam merupakan wujud peran civil society dalam mendukung kemajuan pendidikan nasional.
“Harapannya, Muhammadiyah menjadi salah satu pilar penting yang turut serta mensukseskan pendekatan pembelajaran mendalam yang kini secara resmi mulai dilaksanakan,” ujarnya.
Kolaborasi Teknologi dan Nilai Karakter
Selain berfokus pada penerapan pembelajaran berbasis teknologi dan kecerdasan artifisial, kegiatan ini juga menekankan keseimbangan antara kecerdasan digital dan kecerdasan spiritual. Para peserta dibimbing untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam proses belajar mengajar yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Melalui program ini, Muhammadiyah berharap para guru dapat menjadi agen perubahan pendidikan, yang tidak hanya menguasai teknologi pembelajaran mutakhir, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan keislaman di tengah tantangan era digital. (*)

