28 C
Jakarta

PP Muhammadiyah Gelar Pengkajian Ramadan

Baca Juga:

Gerakan dakwah Muhammadiyah selalu dinamis dan sesuai dengan tuntutan zamannya. Karakter ini sudah menjadi bagian dari Muhammadiyah sejak lahir. Bahkan gerakan Muhammadiyah selalu melampaui zamannya. Inilah satau pilihan dakwah Muhammadiyah dalam rangka mengkontekstualisasikan Islam dalam berbagai kondisi dan zaman yang selalu berubah.

Ketika saat ini masyarakat dunia khususnya Indonesia berada pada revolusi industru keempat yang juga disebut dengan zaman digital, maka dakwah Muhammadiyah pun berada di tengah-tengah perubahan itu. Kini teknologi internet begitu canggih, termasuk kehadiran robot-robot pengganti peran manusia yang sudah sangat maju. Kondis ini tentu saja tidak hanya mengubah pola pikir masyarakat, tetapi juga mengubah budaya dan peradaban manusia.

Bahkan, dunia virtual kini telah menciptakan dunianya sendiri, dengan karakteristik yang khas. Masyarakat kini terkoneksi dalam ruang maya yang tidak terlihat kasat mata, tetapi memiliki pergerakan yang sangat cepat dan dampak yang lebih kongkrit. Kondisi ini tentu saja berdampak pada pola keberagamaan masyarakat dari mulai mencari rujukan hingga menyebarkan konten-konten keagamaan.

Kondisi perubahan masyarakat dengan segala dampaknya ini, bagi Muhammadiyah merupakan realitas yang tidak bisa dibendung. Walaupun ada sisi negatifnya, tetapi bagaimana Muhammadiyah melihat ini sebagai peluang untuk membangun sebuah tradisi dakwah baru yang berkemajuan. Memasuki realitas virtual bukan hal yang tabu, tetapi bagaimana Muhammadiyah dapat memanfaatkannya untuk mengisinya dengan konten-konten yang baik, nilai-nilai keagamaan, dan akhlakul karimah demi kebaikan ummat.

Untuk itulah, menurut Ketua Pelaksana Prof. Dr. Suyatno, MP.d., Pengkajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2018 ini memfokuskan bahasannya pada aspek ini dengan mengangkat tema “Keadaban Digital: Dakwah Pencerahan Zaman Milenial”. Acara yang akan diselenggarakan di kampus Fakultas FKIP Uhamka ini dilaksanakan dari tanggal 27-29 Mei 2018. Peserta yang akan mengikuti acara ini sekitar 600 orang yang berasal dari beberapa Provinsi.

Kegiatan yang akan ditutup oleh Presiden RI Joko Widodo ini, menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, seperti akademisi, praktisi teknologi, birokrat, dan tokoh nasional lainnya. Bahkan menurut Suyatno, beberapa tokoh seperti Komarudin Hidayat, Gatot Nurmantyo, Mendikbud Muhajir Effendi, Sandiaga Uno, dan Din Syamsuddin juga akan hadir untuk memberikan pencerahan kepada peserta.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!