26.7 C
Jakarta

PP Muhammadiyah Lepas Tim Medis Ke Bangladesh

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari di Jakarta, Jumat (22/9/2017), melepas tim medis MuhammadiyahAid yang berangkat ke Distrik Cox’s Bazar, Bangladesh dalam misi kemanusiaan membantu para pengungsi Muslim Rohingnya yang terusir dari kampung halaman mereka di provinsi Rakhine, Myanmar.

“Semoga semua anggota tim tetap menjaga kesehatan, dan memberikan yang terbaik,” ujar Hajriyanto ketika mengenakan rompi pada dr Keifa Delsi, spesialis emergensi dari Rumah Sakit PKO Gombong, Jawa Tengah, sebagai tanda pelepasan tim MuhammadiyahAid.

Secara khusus PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih atas partisipasi serta keikhlasan bantuan terutama dari warga dan simpatisan Muhammadiyah juga Masyarakat secara umum. “Bantuan kita semua insya Allah disalurkan kepada yang berhak,” ujarnya.

Saat ini, menurut Rahmawati Husein, wakil ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah mengatakan, ada ratusan ribu pengungsi Rohingya yang menempati camp pengungsian di wilayah Cox’s Bazar, Bangladesh. Mereka hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan.

“Tenda-tenda camp yang kurang layak membuat banyak pengungsi mulai diserang berbagai penyakit dan keluhan kelelahan fisik,” ujar Rahmawati yang mengungkapkan, sebelum berangkat tim medis MuhammadiyahAid sudah mengidentifikasi kebutuhan mendesak bagi pengungsi.

Kebutuhan itu, diantaranya, makanan, persediaan air bersih, dan sanitasi atau MCK. “Untuk itu, kita terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat, dan kita tidak akan membeli barang dari Indonesia, karena tidak akan efektif, dengan ongkos biaya yang mahal. Apalagi, barang-barang yang dibutuhkan bisa didadapatkan di Dhaka, atau di provinsi Bangladesh lainnya juga banyak,” ujarnya.

dr Keifa Delsimengatakan, dirinya sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk bergabung sebagai relawan. Selain tentu saja keilmuan, juga kesiapan mental. “Rasa was-was saya akui ada, apalagi bagi keluarga yang mengkhawatirkan keselamatan saya,” ujar Keifa yang mengaku misi kemanusiaan ini, merupakan misi pertamanya.

Tim Medis

Tim Medis MuhammadiyahAid yang dipimpin oleh Dr Corona Setiawan yang beranggotakan tiga dokter dan sembilan perawat serta personel supervisi dari Lazismu berangkat ke Bangladesh dan langsung berkoordinasi dengan anggota MuhammadiyahAid yang telah berada di Dhaka sejak tanggal 17 September lalu. Tim MuhammadiyahAid bekerjasama dengan LSM lokal di Cox Bazar, akan melakukan pelayanan kesehatan sekaligus memberikan bantuan 0bat-obatan dan makanan nutrisi balita.

Menurut Rahmawati, tim juga akan melakukan kajian mendalam untuk bantuan kemanusiaan jangka panjang dalam penanganan nasib Muslim Rohingnya di Myanmar. Pada bulan Januari, MuhammadiyahAid telah melakukan need assessment diprovinsi Rakhine sebelum terjadinya exodus ratusan ribu penduduk ke Bangladesh dan bertemu dengan pemerintah lokal termasuk mengunjungi 5 camp IDPs untuk memberikan bantuan.

Pada bulan Mei, MuhammadyahAid kembali ke Myanmar dan bertemu dengan 14 LSM lokal, LSM Internasional/PBB dan pemerintah kabupaten/kecamatan disana. Pada tahapan selanjutnya tentu masih akan menunggu political will dari Pemerintah Myanmar sekaligus kemudahan akses untuk masuk provinsi Rakhine.

MuhammadiyahAid merupakan komitmen PP Muhammadiyah dalam melaksanakan amanat Muktamar untuk turut aktif dalam bantuan kemanusian internasional. Misi kemanusiaan ini selaras dengan komitmen bangsa Indonesia yang sejak awal melalui Kementerin Luar Negeri Republik Indonesia telah membuka dialog secara intensif dengan pemerintah Myanmar dan diikuti dengan pengiriman bantuan kebutuhan untuk pengungsi Rohingya.

Menurut Direktur Utama Lazismu, Andar Nurbowo mengatakan, Lazismu didaerah memberikan kontribusi donasi yang sangat besar demi misi bantuan ini dan bersama dengan Majelis dan lembaga tingkat pusat dalam bendera MuhammadiyahAid menyalurkannya bagi saudara-saudara kita Muslim Rohingnya.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!