JEMBRANA, MENARA62.COM – Nilai-nilai luhur Pancasila harus dapat diperkenalkan semenjak dini kepada anak anak, tidak hanya secara teori namun juga praktek dan tindakan nyata. Hal tersebut dikemukakan oleh Dandim 1617/Jembrana dalam amanatnya yang dibacakan oleh Danramil 1617-03/Melaya, Mayor Inf Supeno ketika upacara pembukaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) tingkat Taman Kanak-Kanak Kabupaten Jembrana bertempat di Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali pada Sabtu (30/7/2022).
Dandim 1617/Jembrana menegaskan kita perlu membumikan Pancasila sejak awal kepada generasi muda dan usia dini yang tentunya memiliki cara pandang dan cara pikir berbeda dengan generasi sebelumnya.
Pihaknya menilai pemilihan kawasan Monumen Pertempuran Laut di Gilimanuk merupakan momentum yang tepat untuk menghormati kehadiran Kapten Markadi, yang memimpin pasukan Angkatan Laut (AL). Markadi kemudian bergabung dengan pasukan Ciung Wanara di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai. Kapten Markadi terkenal memiliki kemampuan bertempur yang hebat.
Sementara itu, Ketua Korps Menwa Kab. Jembrana, I Wayan Sudiarta,S.P mengatakan bahwa konsep penanaman nilai – nilai Kesadaran Bela Negara ini perlu disosialisasikan sejak dini mulai dari taman kanak-kanak hingga ke perguruan Tinggi.
Ia menambahkan melalui program pendidikan yang berkelanjutan ini akan dihasilkan kualitas generasi penerus bangsa yang memiliki keseimbangan antara Karakter dan Pengetahuan yang mengedepankan kepribadian Merah Putih di dada.
Sudiarta yang juga Wakil Komandan Yon A-901/Mayurajana Universitas Udayana (1992-1993) sekarang menjabat sebagai kepala Dinas PUPR Kab. Jembrana. Ia mengharapkan pelaksanaan PPBN tingkat TK bisa berkelanjutan dan Kabupaten Jembrana menjadi pilot projek kegiatan ini.
Pada kesempatan tersebut Dansatgas PPBN, Mumtazah M,S.Ked melaporkan kegiatan ini diikuti oleh 130 peserta yang berasal dari TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Jembrana, TK Gilimandala, TK Filadelfia, dan TK Nurul Huda II Melaya.
Ia menjelaskan adapun pemilihan kawasan monumen perang laut ini karena memiliki benang merah dengan Monumen Perjuangan Bangsal, Monumen Munduk Malang, dan Monumen TPB Puputan Margarana seperti yang diungkapkan oleh alm. Pak Wijaya Kusuma alias Pak Djoko, Pimpinan Perjuangan Kemerdekaan di Bali-Nusra.
PPBN ini merupakan serangkaian kegiatan memperingati 77 tahun Puncak Pertemuan Rahasia Bawah Tanah Perang Kemerdekaan Republik Indonesia di Bali (16 Agustus), peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus), peringatan Hari Ulang ke-58 Resimen Mahasiswa Ugracena (29 September), dan Hari Ulang Tahun ke-4 Atnews (18 Oktober).
Mumtazah mengucapkan terima kasih kepada Gugus Kebangsaan (GK) Provinsi Bali atas dukungan penuh yang diberikan sehingga kegiatan ini dapat berjalan sesuai rencana. Adapun unsur inisiator GK adalah Korps Menwa Bali, Pengelola Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), DHD Angkatan 45 Bali, PPM Bali, dan Gerakan Pembudayaan Pancasila (GPP) Bali. Hingga kini telah dididik sekitar 7500 peserta PPBN, yang terdiri dari kalangan TK hingga perguruan tinggi. Selanjutnya telah mendapat penghargaan dari Kemendagri, dengan diadakannya TOT bagi pelaksanaan PPBN di Bali.
Nampak hadir Ketua Korps Menwa Indonesia Provinsi Bali, Bagus Ngurah Rai, BA.,S.H.,MBA.,MM, Kapolsek Gilimanuk Kompol IGP Dharmanatha,S.H.,M.H, Danposal Gilimanuk Letda Laut Brahmoko, Camat Melaya diwakili oleh Gede Suardita,S.Psi, Para Staff Skomen Ugracena, Danyon A-901/Mayurajana Unud, Sekar Langit beserta Wadanyon Nanih Suryanih. (Gab/Men).