JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan pada 4 April 2024. PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru pada jenjang sekolah dasar dan menengah.
Para lulusan sarjana maupun diploma IV, baik dari jurusan pendidikan maupun non kependidikan, dapat mengikuti seleksi program dan melaksanakan perkuliahan selama dua semester yang diakhiri dengan Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG). Peserta lulusan program ini akan menjadi guru profesional yang ditandai dengan sertifikat pendidik.
“Kami mengundang putra dan putri terbaik bangsa yang memiliki minat, bakat, dan panggilan jiwa menjadi guru untuk mengikuti seleksi calon Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan tahun ini,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, di Jakarta (4/4).
Sesuai dengan data kebutuhan guru tahun 2025 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, PPG Prajabatan Tahun 2024 dibuka dengan kuota 38.112 untuk 23 bidang studi umum dan 27 bidang studi kejuruan. Bagi calon mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi akan ditetapkan sebagai mahasiswa PPG Prajabatan Tahun 2024 dan akan memperoleh beasiswa dalam bentuk biaya pendidikan sebesar Rp17.000.000,00 untuk mengikuti perkuliahan selama dua semester atau satu tahun.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Profesi Guru, Adhika Ganendra, menjelaskan bahwa terdapat sejumlah perbedaan antara pelaksanaan PPG tahun ini dengan tahun lalu. “Pada program PPG Prajabatan tahun 2024, calon penerima beasiswa akan melewati beberapa proses. Mulai dari tahapan pendaftaran, seleksi, hingga memilih preferensi lokasi pengabdian dan peminatan lokasi perkuliahan yang akan dijadikan bahan pertimbangan bagi Kemendikbudristek dalam menentukan keputusan,” ujarnya.
PPG Prajabatan ini merupakan wujud nyata komitmen Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas guru di Indonesia, yaitu dengan melahirkan guru-guru yang menguasai kompetensi dasar, berorientasi utama kepada peserta didik dan pembelajaran peserta didik, berkomitmen menjadi teladan dan pembelajar sepanjang hayat, serta memiliki dasar-dasar kepemimpinan.
Untuk mencapai hal tersebut, program pendidikan ini dijalankan dengan pengajaran dan asesmen yang efektif, pembelajaran sosial-emosional, proyek kepemimpinan, praktik pengalaman pembelajaran, literasi berbagai mata pelajaran, teknologi baru dalam pengajaran dan pembelajaran, pendidikan anak berkebutuhan khusus, pengembangan kurikulum, dan pembelajaran berdiferensiasi.