SOLO, MENARA62.COM — Presiden Joko Widodo mengakui masih banyak pekerjaan rumah untuk penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Pekerjaan rumah itu, belum dikerjakan oleh pemerintah.
“Saya menyadari masih banyak pekerjaan besar, pekerjaan rumah perihal penegakan HAM yang belum bisa tuntas diselesaikan,” kata Presiden Joko Widodo di Solo, Ahad (10/12/2017), dalam acara peringatan hari HAM Sedunia ke-69, seperti dilansir Antara.
Acara juga dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Selain itu, juga hadir Kepala Staf Presiden Teten Masduki, staf khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah pejabat lainnya.
Beberapa kasus pelanggaran HAM yang masih belum terselesaikan misalnya, penembakan misterius 1982-1985. Kasus penghilangan orang secara paksa 1997-1998, kerusuhan Mei 1998, juga menjadi PR yang belum selesai. Selain itu, kasis peristiwa Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II dan lainnya, juga belum tertangani.
“Hal ini membutuhkan kerja kita semuanya. Kerja bersama antara pemerintah pusat dan daerah dan seluruh komponen masyarakat. Dengan kerja bersama, kita hadirkan keadilan HAM, kita hadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,” ungkap Presiden.
Penghargaan
Namun Presiden Joko Widodo mengaku, sudah banyak upaya pemerintah yang berusaha menyediakan layanan-layanan dasar bagi masyarakat.
“Mulai dari pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sudah diberikan pada 17,9 juta anak dari keluarga tidak mampu, jaminan kesehatan nasional melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) saat ini sudah lebih dari 92,4 juta penerima,” tambah Presiden.
Selain itu masih ada pemenuhan hak-hak masyarakat lokal, hak-hak masyarakat adat yang menjadi perhatian serius pemerintah.
“Pemerintah telah memberikan hak pengelolaan kepada tanah-tanah adat, hutan adat, kepada masyarakat lokal dan masyarakat adat,” ungkap Presiden.
Presiden juga mengapresiasi upaya keras dari semua pihak yang telah memberikan kontribusi nyata untuk penegakan prinsip-prinsip HAM di Indonesia, mengapresasi kepada para gubernur, para walikota, para bupati yang mengembangkan human rights cities dan mengembangkan daerah yang berwawasan HAM.
“Dan terima kasih kepada Komnas HAM, dan komnas-komnas lain dan rekan-rekan akitivis HAM yang tiada hentinya memperjuangkan rasa keadilan masyarakat. Selamat Hari HAM Sedunia dan selamat bekerja bersama untuk membangun fondasi HAM yang kokoh untuk Indonesia yang adil untuk indonesia yang makmur untuk Indonesia yang sejahtera,” ujar Presiden.
Presiden juga menyerahkan penghargaan kepada provinsi, kabupaten dan kota yang meraih peringkat peduli HAM berdasarkan penilaian Kementerian Hukum dan HAM. Penghargaan diberikan pada Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Tapin, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kota Surakarta, Kota Gunung Sitoli, dan Kota Bekasi.