27.3 C
Jakarta

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Hadiri Puncak Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024 di Istora

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Widodo menghadiri puncak Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024 yang digelar di Istora Senayan Jakarta pada Rabu (24/7/2024). Kehadiran Presiden yang disambut antusias oleh ribuan perempuan tersebut menjadi obat sekaligus penyemangat bagi peserta yang hadir memenuhi Istora Senayan.

Meski tidak sempat memberikan sambutan, namun Presiden menyempatkan diri mendampingi Ibu Negara saat menerima penghargaan Ibu Bangsa dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo. Ibu negara yang tampil anggun mengenakan kebaya beludru berwarna biru tersebut sempat berfoto dengan didampingi Presiden Joko Widodo.

Penghargaan itu diberikan kepada Iriana atas kontribusinya dalam kampanye mendukung pemberdayaan perempuan serta peningkatan kualitas hidup perempuan Indonesia.

Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto dalam sambutannya mengatakan Peringatan Hari Kebaya Nasional diadakan untuk pertama kalinya pada tahun ini setelah terbitnya Keppres Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional. Acara yang berlangsung meriah itu menjadi momen penting dalam upaya melestarikan budaya berkebaya di Indonesia.

“Kita sedang mengulang sejarah dimana dahulu, ditempat ini, sebanyak 7000 perempuan yang sebagian besar mengenakan kebaya melakukan kongres. Acara tersebut dihadiri Presiden Seokarno. Dan hari ini momen tersebut akan kita ulang lagi,” kata Giwo.

Dengan mengusung tema “Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya”, acara tersebut dihadiri oleh 9.250 perempuan berkebaya baik yang hadir secara luring maupun daring. “Sampai hari penutupan pendaftaran, kami mencatat sebanyak 9.250 perempuan akan hadir dalam momen ini,” ujar Giwo.

Ketua Panitia Puncak Acara Peringatan Hari Kebaya Nasional Tantri Diah Kirana Dewi mengatakan acara tersebut diharapkan bisa mendorong lebih banyak perempuan untuk mengenakan kebaya.

Tantri juga menekankan bahwa telah ditetapkan hari khusus berkebaya, yaitu “Selasa Berkebaya,” yang diharapkan dapat diterapkan oleh perempuan di seluruh Indonesia.

“Kebetulan kami sudah menetapkan di Kowani Selasa Berkebaya, selain Rabu Batik tentunya Selasa Berkebaya, itu sudah digariskan untuk ditetapkan sebagai hari berkebaya di Kowani. Insyaallah hari Selasa ini juga akan kami siarkan ke seluruh negeri untuk bisa setiap Selasa ibu-ibu berkebaya semua,” kata Tantri.

Tantri juga menjelaskan tentang berbagai jenis kebaya yang akan diajukan dalam nominasi UNESCO bersama empat negara ASEAN lainnya yaitu kebaya labuh dari Sumatera, kebaya kutubaru dari Jawa, kebaya noni dari Sulawesi Utara, kebaya nona dari wilayah Timur Maluku dan Papua, hingga kebaya kerancang.

“Yang mendominasi sekarang adalah kebaya kerancang itu bagian dari peradaban China yang masuk ke Indonesia,” tutup Tantri.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!