JAKARTA, MENARA62.COM – Presiden Joko Widodo menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023 yang berlangsung di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu (25/11/2023). Mengambil tema “Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar” puncak peringatan HGN tersebut diikuti lebih dari 10 ribu guru baik yang hadir secara luring maupun daring.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan peringatan HGN digelar untuk memberikan ruang apresiasi kepada para guru atas semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dalam merdeka belajar demi terwujudnya pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi peserta didik.
“Ini adalah salah satu bentuk apresiasi kita terhadap guru yang saya tahu dari pagi sampai malam ibu dan bapak guru tidak pernah berhenti untuk mendedikasikan diri kepada anak-anak Indonesia,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, negara wajib untuk memberikan apresiasi terhadap jasa guru yang telah berperan besar terhadap pendidikan dan anak-anak di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga berharap guru bisa terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hal itu untuk meningkatkan SDM yang unggul di Indonesia.
“Tentu saja para guru juga mempunyai banyak kewajiban-kewajiban untuk terus berinovasi untuk terus mejingkatkan kualitas pendidikan kita agar mencetak SDM-SDM yang berkpribadian Indonesia, berkarakter Indonesia serta SDM unggul.
Presiden juga menyampaikan kegembiraannya atas inovasi Kemendikbudristek dengan kebijakan Merdeka Belajar. Menurutnya, Merdeka Belajar telah memberikan kesempatan lebih luas bagi guru untuk berinovasi dan menempatkan siswa didiknya lebih baik lagi.
Dalam kesempatan tersebut Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan keyakinannya bahwa kebijakan Merdeka Belajar akan berumur Panjang, mesti nantinya berganti kepemimpinan. Hal tersebut dikarenakan kebijakan Merdeka Belajar telah dirasakan manfaatnya oleh siswa, guru dan komunitas yang ada dalam ekosistem Pendidikan.
“Merdeka Belajar telah menjadi sebuah Gerakan. Saya yakin para guru tidak ingin membalikkan kapal yang sudah dibangun selama 4 tahun terakhir ini. Para guru tidak ingin kehilangan momentumnya untuk berinovasi,” kata nadiem.
Salah satu terobosan yang kini sangat dinikmati oleh siswa didik dan guru adalah Kurikulum Merdeka. Sejak diluncurkan, hingga kini 80 persen sekolah atau satuan Pendidikan telah menggunakan Kurikulum Merdeka.
Ia juga senang karena lebih dari 3 juta guru telah memanfaatkan platform Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek. “Melalui platform ini guru bisa berbagi praktik antar sesame guru, dan itulah yang tepat,” kata Nadiem.
Terkait guru honorer yang telah berubah status menjadi ASN PPPK, Nadiem menyebut sampai saat ini sudah hamper 500 ribu guru honorer telah diangkat menjadi ASN PPPK. Targetnya hingga akhir 2024 ada satu juta guru honorer diangkat menjadi ASN PPPK.
Melalui tema “Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar” peringatan HGN 2023 mengandung tiga makna. Pertama, HGN menjadi sarana dalam mengapresiasi, semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi antar sesama guru. Kemendikbudristek memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para guru semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dalam memberikan pembelajaran berkualitas bagi peserta didik.
Kedua, berkaitan dengan capaian dan dampak positif. Peringatan HGN menjadi sarana untuk saling bercerita tentang capaian dan dampak Merdeka Belajar bagi guru maupun bagi peserta didik, khususnya dalam mengusung pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. “Hal ini dapat memberikan inspirasi kepada guru lain untuk terus belajar, berbagi, dan berkolaborasi dengan melalui berbagai program Merdeka Belajar serta menunjukkan kepada generasi muda bahwa jadi guru itu sangat keren dan membanggakan,” jelas Nunuk Suryani.
Ketiga terkait dengan keberlanjutan. Pada kesempatan ini, Kemendikbudristek mengimbau seluruh ekosistem pendidikan untuk terus bergotong royong dan saling menguatkan. Dengan demikian, belajar dan berbagi akan menjadi gerakan pendidikan bagi para guru.