SERANG, MENARA62.COM — Ritel konsinyasi modern pertama di Indonesia bernama LEU Mart yang dicetuskan oleh Lembaga Ekonomi Umat ( LEU) hari ini diluncurkan secara resmi oleh Presiden Jokowi di Pondok Pesantren An – Nawawi Tanara, Serang, Banten, Rabu (14/3/2018). Peluncuran tersebut dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi berbarengan dengan peresmian rumah susun dan bank wakaf. Dalam acara tersebut hadir para menteri, lembaga negara, CEO BUMN, dan para tokoh masyarakat dari kalangan ormas Islam.
Saat menandatangani prasasti LEU Mart, Presiden Jokowi mengungkapkan, keberadaan LEU Mart bisa membantu pengembangan dan pembangunan ekonomi di pondok-pondok pesantren. Hal ini sangat baik sekali untuk masa depan pendidikan para santri di pondok pesantren,” kata Presiden.
Di tempat yang sama, Ketua Umum LEU Bambang Wijonarko yang juga dirut PT LEU Ritel Indonesia, mengatakan, kehadiranLEU Mart merupakan jawaban konkrit yang ditunggu-tunggu oleh umat dari tema arus baru ekonomi umat di Kongres Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia 2017. Pada kongres itu, umat ingin terlibat langsung dalam memberikan solusi tegas terkait persoalan kesenjangan sosial yang terjadi di tanah air. “Maka dari situlah munculnya LEU untuk merumuskan strategi-strategi apa yang bisa diberikan umat dalam sumbangsihnya kepada negeri ini,” paparnya.
Dipilihnya ritel, lanjut Bambang, karena LEU mengajak umat untuk menjadi pedagang dan saudagar yang berkualitas sekaligus mengimplementasikan ekonomi syariah di sektor riil. LEU Mart adalah salah satu contoh buktinya, bahwa sektor riil syariah di Indonesia bisa dikembangkan selain sektor moneter yang ada selama ini.
Selain itu juga dengan adanya bisnis ritel ini, kata Bambang, akan mendorong produk-produk UKM milik umat bisa terdistribusikan secara benar dan termanajemen dengan baik dalam kemiteraan dengan LEU Mart. Dengan demikian LEU Mart bukan sekadar memasarkan produk-produk UKM saja tapi lebih dari itu melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap UKM. “Dari perspektif inilah, kami ingin penyerapan tenaga kerja lebih progresif di sektor ritel dan akan meningkat pesat. Inilah misi sekaligus solusi bagi kesenjangan sosial bagi bangsa ini,” kata Bambang yang juga ketua umum Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM).
Untuk mengembangkan LEU Mart secara masif, Bambang mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menjadi mitra dari LEU Mart. Apalagi konsep bisnis yang ditawarkan oleh LEU Mart sangat murah efisien dibandingkan dengan bisnis-bisnis lainya. Apalagi sistem konsinyasi didukung degan sistem IT yg terintegrasi yang belum dimiliki oleh ritel lain. Ditambah lagi diperkuat dengan adanya pelatihan & pendampingan para mitra secaea gratis, LEU Mart mampu menghadirkan sebuah konsep baru dalam bidang ritel.
Bambang menjelaskan, keunggulan LEU Mart dapat bernegoisiasi secara langsung kepada para prinsipal, seperti Mayora, Orang Tua, Garuda Food, Indofood, Unilever, Wings, Central Pertiwi Bahari/Fiesta, dll, serta didukung penuh oleh PT Pos Logistik, Infomedia Telkom, Telkom Sigma dan BNI Syariah sebagai mitra kerja. “Hal ini menjadikan LEUMart mampu menghadirkan beragam produk dengan harga yang kompetitif,” papar Bambang.
LEU Mart menargetkan secara nasional, tahun ini dapat berdiri 1.000 gerai di kawasan Jabodetabek. Untuk itu ia berharap berbagai pihak bisa mendukungnya dan diharapkan sebagai alternatif peluang bisnis bagi umat. (Agus Y)