BANDUNG, MENARA62.COM – Prodi Kriya Tekstil dan Fashion (KTF) Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) dan seniman Cianjur menggelar art healing.
Art healing bagi anak-anak korban gempa Cianjur tersebut merupakan bentuk kepedulian kampus dan insan seni terhadap mereka yang terdampak gempa.
Ketua Prodi KTF UM Bandung Dra Saftiyaningsih Ken Atik MDs mengatakan program art healing bagi anak-anak di Cianjur merupakan inisiasi para dosen KTF.
“Karena wilayah kita di bidang seni, maka kita bekerja sama dengan seniman Cianjur untuk memulihkan anak-anak dari trauma pasca gempa,” ungkap Ken Atik di sela-sela kegiatan pameran kain dan kebaya untuk memperingati Hari Ibu di selasar gagas UM Bandung, Kamis 22 Desember 2022.
Dengan demikian, ungkap Ken Atik, prodi KTF dan seniman Cianjur sedang menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. “Di antaranya peralatan gambar. Alat-alat itu nanti kita serahkan kepada anak-anak di Cianjur,” kata pengurus Yayasan Batik Jawa Barat itu.
Art healing
Ken Atik mengingatkan bahwa upaya yang dia lakukan bersama insan seni Cianjur terhadap anak-anak korban gempa bukanlah terapi. “Kita menyebutnya sebagai art healing, bukan terapi,” ucap Ken Atik yang juga pegiat batik Sunda itu.
Adapun dana untuk mendukung kegiatan art healing, sambung dosen KTF UM Bandung itu, berasal dari para donatur. “Semua donasi dari donatur. Jadi, selama donatur masih memberikan bantuan, maka art healing terus berjalan,” terang Ken Atik.
Bahkan, kata Ken Atik, beberapa mahasiswa KTF UM Bandung sudah membantu sebagian anak-anak korban gempa sejak musibah itu terjadi. “Sebagian dari mereka ada yang menginap, juga ada pula yang bolak-balik,” papar pemilik akun Instagram @ken_atik itu.
Program art healing, tambah Ken Atik, tak hanya berfokus di Cianjur, tetapi juga di wilayah lain yang terkena bencana. “Kita tidak berharap ada bencana, tapi andai di daerah lain ada kejadian serupa, kita siap bantu,” tutup Ken Atik yang mengenakan kebaya warna toska.***(CH/FK/MAF)