Dunia saat ini sedang serius menangani produk halal. Jika sebelumnya hanya negara-negara Islam atau negara yang berpenduduk Muslim saja yang tertarik dengan makanan halal, namun kini popularitas produk halal makin meluas. Lihat saja apa yang ditawarkan dalam sejumlah pameran produk halal di dunia, seperti di Jepang dan terakhir di Malaysia.
Acara Pembukaan Malaysia International Halal Showcase 2017, yang berlangsung dari tgl 5 – 8 April 2017 di Kuala Lumpur Convention Center, memperlihatkan bukti perhatian besar dunia pada produk halal. Pameran itu, menjadi salah satu event Halal terbesar didunia, dengan 580 exhibitor dari 33 negara, dengan target pengunjung mencapai 25,000 tahun ini. Pada pameran sebelumnya, hanya dikunjungi 22,027 pengunjung dari 75 negara.
MIHAS 2017 ini dibuka oleh Deputy Perdana Menteri Malaysia Dato Seri’ Dr Ahmad Zahid Hamidi. Pada pameran ini, booth Indonesia mengangkat tema arsitektur Perpaduan Kapal Phinisi dan Masjid Baiturahman Aceh, sebagai Icon salah satu pemenang World Halal Tourism Award 2016.
Kementrian Pariwisata mengambil lahan 72 meter persegi yang diikuti 19 Pelaku Industri Pariwisata Halal dari Hotel dan Biro Perjalanan Wisata, yang mewakili 7 destinasi, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Bali dan NTB beserta 2 Dinas Pariwisata Daerah Provinsi.
Booth Indonesia inipun menarik perhatian Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri’ Dr Ahmad Zahid Hamidi dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Dato’ Sri Mustapa Mohamed, yang mendorong keduanya mendatangi booth Wonderful Indonesia.
Temu Bisnis
Disela-sela kegiatan MIHAS, pada 6 April 2017, malam, Kementrian Pariwisata RI, memfasilitasi pertemuan beberapa Travel Agent/Tour Operator dan pelaku industri Pariwisata Halal lainnya dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Laos di PNB Perdana Hotel.
Pada pertemuan ini, telah disepakati untuk memperluas jaringan Global Halal Travel Alliance yang diprakarsai oleh forum Biro Perjalanan Wisata yang tergabung di Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Indonesia Islamic Travel Communication Forum (IITCF), Association Tour Leader Muslim Indonesia (ALTMI).
Halal Travel Alliance merupakan sebuah B2B platform berbasis digital yang memfasilitasi para pelaku industri Pariwisata Halal dalam melakukan aktivitas cross selling secara global yang dimulai dalam regional ASEAN.
Riyanto Sofyan, selaku Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, mendukung Pembentukan Aliansi tersebut dalam rangka upaya meningkatkan Intra-ASEAN Tourism Flow, khususnya untuk Wisman Muslim ke Indonesia. Langkah ini sebagai wujud nyata dari Quick Win Program – Industry Led, Government Support, dalam rangka Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, dalam upaya mencapai target 3,1 juta Wisman Muslim ke Indonesia ditahun 2017. Target ini sebagai bagian dari upaya mencapai target 15 juta Wisman yangg berkunjung ke Indonesia ditahun 2017.
Selain itu, juga dilakukan pertemuan dengan Dr Nurundin NH Ting, Executive Director serta Ketua Badan Sertifikasi Halal Taipei Grand Mosque Foundation dan Dr Jerry Kao, Director of Halal Certification, Taipei Grand Mosque Foundation. Nurundin juga bertugas di Xi’an, China selama 14 tahun untuk membantu China National Tourist Office, dan ia dikenal dekat dengan komunitas muslim di China di 5 propinsi utama yang diharapkan menjadi sumber wisatawan Muslim dari China ke Indonesia.
Sebagai bagian dari kegiatan MIHAS, Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, mengisi sesi Trade Talk, 7 April 2017 dengan memaparkan topik Halal Tourism Market Development Overview – Indonesia Experience yang berfokus kepada perkembangan Pariwisata Halal di Indonesia, termasuk destinasi ramah Muslim di Indonesia. Ia juga memaparkan tentang pencapaian Indonesia di World Halal Travel Awards tahun 2015 dan tahun 2016, dan kesiapan menyambut Wisman Muslim dengan berbagai Tema Destinasi dari Wisata Alam, Wisata Petualang, Wisata Belanja, MICE, Wisata Kuliner dan Wisata dan Destinasi lainnya yang ramah terhadap Wisman Muslim.