JAKARTA, MENARA62.COM – Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia Kreatif) menjadi satu dari 8 satuan pendidikan vokasi yang terpilih mewakili Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Hannover Messe 2023 di Jerman. Pada ajang yang berlangsung 17-21 April 2023 tersebut, Polimedia Kreatif membawa hasil riset terapan berupa plastik kemasan (packaging) berbahan dasar air kelapa dan produk varnish dari minyak kelapa sawit.
Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia Kreatif) Tipri Rose Kartika yang akrab disapa Oca dalam temu media dengan Fortadikbud mengatakan kegembiraannya dapat berpartisipasi pada ajang bergengsi tingkat dunia. Ini adalah kesempatan terbaik untuk mengenalkan hasil riset terapan mahasiswa, dosen dan industri yang merupakan produk ramah lingkungan.
“Packaging berbahan dasar nata de coco atau air kelapa adalah produk yang sangat ramah lingkungan. Karena produk ini 60 persen akan terurai dalam waktu sepekan dan 100 persen terutai dalam waktu sebulan,” kata Oca, Kamis (13/4/2023).
Tidak hanya mudah terurai, nata de coco lanjut Oca ternyata juga memiliki sifat menyerap kelembaban makanan sehingga menggunakan packaging ini, makanan akan jauh lebih awet dan renyah. Selain itu, produk ini juga memanfaatkan air kepala tua yang memang sudah tidak dikonsumsi masyarakat.
Pada ajang pameran tersebut Polimedia Kreatif juga membawa produk varnish berbahan baku minyak kepala. Menurut Oca, selama ini tinta cetak (varnish) yang beredar di pasaran menggunakan bahan baku minyak bumi. “Sudah begitu kita juga banyak impor,” tambahnya.
Dengan memanfaatkan varnish berbahan baku minyak sawit, Oca menyebut tidak hanya bersifat ramah lingkungan tetapi juga sekaligus dapat mengurangi ketergantungan pada impor varnish. “Indonesia memiliki potensi industri minyak sawit yang sangat besar. Jadi kalau varnish berbahan baku minyak sawit, ini bisa memanfaatkan potensi alam yang ada,” tukas Oca.
Dua produk unggulan yang diusung ke Hannover Messe tersebut jelas Oca sudah melewati proses standarisasi, termasuk ISO dan mendapatkan pengakuan hak paten juga hak cipta.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda, mengatakan bahwa pameran Hannover Messe 2023 menjadi kesempatan bagi berbagai negara untuk memamerkan produk inovasinya. Hannover Messe akan dihadiri lebih dari 5.500 exhibitors dari berbagai negara, 200.000 pengunjung internasional, dan menghasilkan 6,5 juta kontak bisnis setiap tahunnya.
“Untuk bisa terpilih menjadi delegasi Indonesia, kami melakukan kurasi hingga tiga tahapan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati, mengatakan bahwa Hannover Messe 2023 merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa pendidikan vokasi di Indonesia mampu menghadirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan sejalan dengan key drivers pembangunan Indonesia. Apalagi, pendidikan vokasi menjadi prioritas pemerintah dalam penyiapan SDM untuk menyongsong Indonesia Emas dan peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Kami ingin menunjukkan bagaimana transformasi pendidikan vokasi melalui kebijakan Merdeka Belajar di Indonesia mampu menyiapkan SDM unggul dan menghasilkan inovasi produk unggulan dari kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan juga industri,” kata Dirjen Kiki.
Hannover Messe 2023, lanjut Kiki, sekaligus menjadi peluang untuk memperkuat transformasi pendidikan vokasi melalui kerja sama dengan industri maupun institusi pendidikan dari berbagai negara yang ikut di pameran tersebut. Dirjen Kiki menuturkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi akan memanfaatkan kepesertaan di Hannover Messe 2023 untuk membuka peluang kerja sama dengan mitra strategis di tataran global sekaligus eksposur internasional pendidikan vokasi.
“Diharapkan dari pameran ini akan melahirkan peluang-peluang kerja sama untuk memperkuat ekosistem dan transformasi pendidikan vokasi di Indonesia,” tutup Dirjen Kiki.