24.5 C
Jakarta

Produksi Garam Nasional Meningkat 1 Juta Ton/Tahun

Baca Juga:

CIREBON, MENARA62.COM — Produksi Garam Nasional Meningkat 1 Juta Ton/Tahun. Menurut Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono, produksi garam industri telah meningkat. Produksi garam meningkat dari semula 2,2 juta ton, menjadi 3,2 juta ton per tahun.

Siaran pers yang diterima redaksi Menara62.com menyebutkan, kenaikan ini banyak disuplai dari Indonesia Timur. “Ada PT Garam yang sudah beroperasi disana, ada 4 – 5 perusahaan. Lahan seluas 400 – 500 hektar sudah berjalan dan sebentar lagi akan panen. Presiden Jokowi direncanakan akan menyaksikan panen raya garam di sana. Kemudian 3720 hektar ini baru selesai permasalahan lahannya, sebentar lagi kita akan buka lahan baru,” ujar Agung saat meninjau ladang garam berteknologi prisma, di Bungko Lor, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/8/2019).

Teknologi prisma, yaitu teknologi yang tidak terpengaruh oleh cuaca dan bisa panen setiap tahun. Saat peninjauan, Agung mengatakan, peninjauan ini membuktikan, garam bisa menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Selain itu, garam dapat dikembangkan dengan teknologi yang relatif sederhana.

“Jadi, hasil produksinya tidak hanya garam, tetapi bisa menghasilkan produk turunan.  Seperti halnya isotonik, artemia atau pakan udang dan kapur CaC O3. Inilah yang kita lihat pada hari ini. Selain itu, bisa juga diproduksi menjadi garam spa dan garam kesehatan dan harganya menjadi melonjak,” ujarnya.

Agung mengatakan, peninjauan ini sekaligus ingin mengenalkan dan mengajak petani garam di seluruh Indonesia, untuk menerapkan teknologi serupa. Sebuah teknologi yang dapat memanen garam sepanjang tahun, tanpa terkendala cuaca dan bisa menghasilkan produk turunan yang bernilai ekonomi tinggi.

“Kami ingin mengajak petani garam di seluruh Indonesia untuk mengunakan teknologi ini. Akan tetapi, kita tidak bisa menerapkan teknologi seperti ini kalau lahan garamnya kecil, karena lahan garam yang cocok untuk teknologi ini idealnya 400 hektar. Jadi intinya kita ingin mengenalkan ini kepada masyarakat agar bisa dikembangkan bersama. Beberapa hal yang harus dibenahi terlebih dulu, seperti suplai air tuanya, kita perbaiki alur airnya, cara pemanenannya dan lain sebagainya,” ujarnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!