33.4 C
Jakarta

Prof. Abdul Mukti Memberikan Khutbah Wada’ di Ponpes Al-Mu’min Muhammadiyah

Baca Juga:

TEMANGGUNG, MENARA62.COM — Khutbah Wada’ Pondok Pesantren Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung yang berlangsung pada Ahad (20/6/2021) mulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 12.00 WIB, bertempat di Gedung IPHI Temanggung.

Santri yang diwisuda berjumlah 193 orang yang terdiri atas unit Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan Sekolah Menengah Kejuruan. Pelaksanaan khutbah wada’ yang dilaksanakan secara Blended hanya dihadiri oleh para santri. Adapun orang tua dan tamu undangan mengikutinya secara daring.

Thoriqul Ula ketua panitia dalam melaksanakan kegiatanya mengedepankan penerapan protokol kesehatan secara ketat sesuai anjuran pemerintah. MCCC Daerah Temanggung yang diketuai oleh dokter Khoitul Machis beserta para relawan, mellibatkan dan mengawal kegiatan tersebut dengan secrining penuh. ”Alhamdulillah saat pengecekan suhu badan kepada semua santri dan guru sebelum acara berlangsung, suhu badan kesemunya di bawah 38 derajat,” ujar dokter Khoitul Machis.

Direktur pondok Kiai Syamsuri Adnan, dalam memberikan sambutan menekankan para santri yang telah lulus untuk tetap menuntut ilmu pengetahuan sesuai minat dan bakat yang dimiliki. ”Kemajuan di berbagai bidang yang tidak terlepas dengan ilmu pengetahuan, akan memberikan maslakhah jika senantiasa mengedepankan nilai-nilai keislaman,” ungkap Syamsuri Adnan dalam sambutannya.

Prosesi wisuda yang berlangsung secara tertib, terdokumentasi secara baik dan tertata. Karena menjadi suatu hal yang bernilai tinggi untuk keperluan jangka pendek maupun  jangka panjang bagi para santri maupun bagi pondok.

Prosesi pada akhir wisuda tahun 2020/2021 mengumumkan para santri teladan dari semua unit pendidikan, menjadi sesuatu yang istimewa dan dinanti-natikan. Adapun santri teladan tingkat madrasah tsnawiyah disandang oleh Salma Rizqi Assyifa dari Wonosobo putri Bambang Tri Hartono, tingkat madrasah Aliyah disandang oleh Bramasta Alfanda Subroto asal Purworejo putra Bapak Supomo Ari Subroto, dan tingkat sekolah menengah kejuruan disandang oleh Ulya Amalina putri BapakDedy Elan Sari asal Temanggung. Kriteria santri teladan yang diukur berdasarkan prestasi di bidang nilai akademik, akhlaq, tahfidhul qur’an dan penilaian lain yang terkait, menjadi dasar dalam penilaiannya.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., memberikan tausiyah secara daring pada penghujung acara, ia memberikan pencerahan bagi para santri untuk berpikir luas dalam jangka panjang bahwa sumber daya manusia (SDM) menjadi penentu kemajuan seseorang di bidang apapun. Melalui SDM yang unggul, bidang apapun yang ada akan bisa dimaksimalkan dan mampu memberikan kesejahteraan. Jika seseorang ber SDM rendah, maka akan berbeda sekali dengan orang lain yang mempunyai SDM unggul. “Bersykurlah para santri telah dibekali ilmu pengetahuan selama di pondok pesantren, dengan ilmu yang dimiliki, menjadi bekal awal untuk meningkatkan ilmu setinggi mungkin untuk menggapai pengetahun yang sangat luas dan terbuka lebar untuk digapai,” pesan Prof. Mukti kepada para santri. (A Khamid, MA Almatera)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!