SOLO, MENARA62.COM – Ada situasi yang menarik perhatian di dalam kegiatan pembelajaran di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Kamis siang, 22 Februari 2024 siswa kelas X dan XII SMA ini berdialog dengan seorang Profesor dari kota Busan, Korea Selatan. Profesor yang Bernama Dr. Je, Dae-sik ini memberikan gambaran iklim perkuliahan di negara Ginseng. Acara ini diselenggarakan di aula sekolah dalam rangka sosialisasi program Double Degree 2+2 Universitas Muhammadiyah Surakarta di Korea.
Prof Je, panggilan akrabnya memberikan gambaran iklim perkuliahan di Korea. Paparan di awali motivasi oleh Prof Je kepada seluruh siswa agar mereka berani menatap masa depan dengan berkuliah di luar negeri. “Ini ada program kerjasama UMS dengan Universitas di Korea Selatan, di mana mahasiswa berkuliah 2 tahun di UMS dan 2 tahun di Korea,” ujarnya. Tampak siswa antusias mendengarkan paparan terkait program Double Degree yang meliputi pelatihan Bahasa Korea, Topik (semacam tes Bahasa Korea) sebagai syarat mahasiswa asing bisa berkuliah di Korea sampai pada biaya hidup di negara tersebut.
Dinamika perbincangan antara Prof Je dengan sejumlah siswa sangat menarik. Siswa berani mengajukan pertanyaan seputar persiapan dan saat kuliah di negara tersebut. Seperti halnya apa yang ditanyakan oleh Alannendra, siswa kelas X. Dia menanyakan bagaimana prospek kerja bagi lulusan mahasiswa asing di Korea. Prof Je memberikan jawaban bahwa pemerintah Korea memberikan kesempatan bagi mahasiswa asing untuk kerja part time di industri ataupun sektor lain saat berkuliah dan ini bisa menjadi tambahan biaya hidup.
Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar mereka memiliki wawasan dan semangat untuk terus belajar mengembangkan diri sambil melihat peluang karir masa depan. “Siswa bertemu langsung dengan pelaku pendidikan di Korea agar bisa memperoleh informasi yang tepat dan jelas tentang prospek kuliah di negara lain, dalam hal ini Korea hhususnya,” ujar Upik Mairina selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta saat dimintai keterangan. (*)