JAKARTA, MENARA62.COM – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menghadiri Forum Diseminasi Hasil Proyek Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) Integrated Tourism Development Project (ITDP), yang diselenggarakan di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas, Kamis (13/03/2025). Forum ini diselenggarakan untuk menandai berakhirnya kerja sama PHLN di bidang pariwisata nasional oleh World Bank.
Forum ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. Hadir pula, Country Director World Bank untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk, serta Duta Besar Swiss untuk ASEAN, Indonesia, dan Timor-Leste, Olivier Zehnder.
Wamen Diana mengatakan, pengembangan pariwisata merupakan perwujudan Asta Cita ke-3. Dengan fokus terhadap pengembangan infrastruktur dan meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif serta mengembangkan industri agromaritim di sentra produksi melalui peran aktif koperasi.
“Untuk mewujudkan pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, Kementerian PU sebagai enabler memberikan dukungan pada aksesibilitas, konektivitas, dan peningkatan kualitas destinasi wisata. Melalui pembangunan infrastruktur yang terencana dan terintegrasi, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata, mendorong ekonomi lokal, dan menciptakan lapangan kerja,” kata Wamen Diana.
ITDP melakukan pengembangan destinasi wisata prioritas yang terintegrasi di 6 kawasan, yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Lombok, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Bromo-Tengger-Semeru. Program ini telah dimulai pada 2018 dan melibatkan berbagai stakeholders yang dikoordinir melalui Tim Koordinasi di bawah Menteri PPN/Bappenas serta Organisasi Pelaksana di bawah Menteri PU.
Kementerian PU telah menyelesaikan kegiatan pembangunan infrastruktur ITDP pada berbagai bidang. Untuk bidang Bina Marga, telah dilakukan peningkatan kualitas jalan sepanjang 317 km, penggantian 1 jembatan dan pembangunan 2 flyover. Kemudian, di bidang Cipta Karya telah dilakukan pembangunan dan optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan 24.460 sambungan rumah (SR), pembangunan dan perluasan 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Pembangunan 3 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Pembangunan 5 Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT), Pembangunan 1 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Penataan Kawasan 6 Destinasi Wisata.
“Pembangunan infrastruktur fisik tersebut saat ini telah dirasakan manfaatnya, antara lain nilai IRI Tourism – relevant road yang memiliki nilai kurang dari 6. Hal tersebut menunjukkan bahwa jalan dalam kondisi baik untuk digunakan oleh wisatawan. Selain itu, melalui pembangunan pada bidang air minum, sanitasi dan penataan kawasan, telah meningkatkan layanan akses air minum bagi 570 ribu orang (86%), layanan akses persampahan dengan cakupan 1,27 juta orang (124%), layanan akses air limbah bagi 471 ribu orang (66%) dan 542 ribu m2 area baru non-motorized (120%),” jelas Wamen Diana.
Wamen Diana juga menyampaikan beberapa evaluasi dan lesson learned dari ITDP yang telah berjalan. Menurutnya, pada program ITDP ke depan diperlukan peran aktif dari berbagai stakeholders termasuk pemerintah daerah, pengembangan pariwisata yang tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur dasar, dan tantangan pengelolaan infrastruktur yang telah terbangun.
“Kementerian PU ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan ITDP 2018 – 2024. Dengan berakhirnya program, ini, kita semua bertanggung jawab untuk memastikan infrastruktur yang dibangun dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pariwisata. Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN), yang telah menjadi Peraturan Presiden, diharapkan menjadi acuan bagi semua stakeholders dalam pengelolaan kawasan pariwisata,” ujar Wamen Diana.
Country Director World Bank untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas keberhasilannya dalam mengembangkan sektor pariwisata melalui ITDP. Menurutnya, World Bank akan terus berkomitmen mendukung Indonesia menuju sektor pariwisata yang berketahanan, inklusif, dan juga berkelanjutan.
“Program ini tidak akan selesai tanpa semangat kolaborasi. Forum ini merupakan suatu kesempatan untuk terus mengembangkan ITDP dan memberikan kesempatan untuk mengevaluasi program yang telah selesai. Termasuk, komitmen Pemerintah Indonesia dalam menjaga dan melakukan pemeliharaan infrastruktur yang telah terbangun untuk menjaga investasi,” tandas Carolyn. (*)