SOLO, MENARA62.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) wujudkan pengabdian nyata kepada masyarakat melalui program yang bertema “Madrasah Sabtu Ceria: Membangun Generasi Qur’ani Bersama Ibu dan Anak” di kampung Gondang RT 01/02, Kelurahan Manahan, kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
Program Pengabdian Masyarakat Ormawa ini dilaksanakan mulai tanggal 20 September hingga 12 Oktober 2025, dengan rangkaian kegiatan yang berfokus pada pembelajaran dasar agama Islam, seperti; aqidah, akhlak, ibadah, serta Baca Tulis Al-Qur’an (BTA).
Tidak hanya ditujukan untuk anak-anak, kegiatan ini juga melibatkan para ibu, agar mampu mendampingi anak-anaknya dalam belajar agama di rumah. Dengan metode yang menyenangkan, Madrasah Sabtu Ceria diharapkan menjadi sarana memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur’an sekaligus meningkatkan semangat masyarakat dalam menuntut ilmu agama.
Ketua Panitia, Barrel Putra Indra Wijaya, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh tim panitia yang telah bekerja keras.
“Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman panitia yang sudah menyukseskan program ini dengan penuh antusias. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga kegiatan ini dapat membantu ibu-ibu dan anak-anak di Kampung Gondang untuk semakin lancar membaca Al-Qur’an dan semakin memahami ilmu agama,” ujarnya penuh Semangat, Selasa (8/10).
Antusiasme masyarakat dalam menyambut kegiatan ini sangat tinggi. Anak-anak tampak ceria mengikuti pembelajaran, sementara para ibu merasa terbantu dengan adanya pendampingan membaca Al-Qur’an. Suasana belajar yang hangat dan penuh kekeluargaan membuat kegiatan ini terasa lebih bermakna.
Salah satu warga setempat, Ibu Ika, mengungkapkan rasa bangga dan terima kasihnya kepada mahasiswa BEM FAI UMS yang telah mengadakan program tersebut.
“Kami sangat bersyukur ada kegiatan ini. Anak-anak jadi bersemangat belajar Al-Qur’an dan para ibu juga bisa ikut belajar bersama. Warga merasa bahagia karena ada perhatian nyata untuk pendidikan agama di kampung kami. Kami bangga dan berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” tuturnya.
Program Madrasah Sabtu Ceria hadir di tengah kondisi masyarakat Kampung Gondang yang sebagian besar bekerja sebagai buruh harian atau pedagang dengan penghasilan menengah ke bawah.
Rutinitas kerja sehari-hari sering membuat masyarakat lebih fokus pada urusan duniawi, sehingga kegiatan belajar agama kurang mendapatkan perhatian. Bahkan, kegiatan mengaji rutin di kampung tersebut hanya berlangsung sekali seminggu, sehingga kemampuan membaca Al-Qur’an anak-anak maupun orang dewasa masih sangat terbatas.
Selain faktor ekonomi, budaya lokal yang kurang mendukung aktivitas keagamaan juga menjadi tantangan tersendiri. Di sinilah peran mahasiswa BEM FAI UMS hadir untuk membangkitkan semangat belajar agama, sekaligus mengajak masyarakat agar lebih dekat dengan ajaran Islam.
Kegiatan Madrasah Sabtu Ceria juga menjadi momentum mempererat silaturahmi antara mahasiswa dan masyarakat. Tidak hanya berfokus pada pembelajaran, kegiatan ini juga menghadirkan suasana kebersamaan lewat pengajian, diskusi, dan doa bersama.
Harapannya, hubungan baik antara kampus dan masyarakat dapat terus terjalin utuh, untuk mewujudkan kampung yang Qur’ani dan Islami.
Dengan terlaksananya program ini dari 20 September hingga 12 Oktober, BEM FAI UMS menunjukkan bahwa peran mahasiswa tidak hanya sebatas belajar di kampus, tetapi juga harus mampu hadir di tengah masyarakat. Melalui pengabdian seperti Madrasah Sabtu Ceria, mahasiswa belajar bagaimana mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk memberi manfaat nyata bagi umat.
Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam bidang pendidikan agama. Dengan semangat kebersamaan, Madrasah Sabtu Ceria diyakini dapat menumbuhkan generasi Qur’ani yang berakhlak mulia, berilmu, serta mampu membawa kebaikan bagi masyarakat luas. (*)

