JAKARTA, MENARA62.COM — Protes mahasiswa menentang perang Israel di Gaza meluas ke seluruh Eropa. Meningkatnya seruan dan demonstrasi agar universitas memutuskan hubungan dengan Israel memicu bentrokan dan penangkapan.
Para mahasiswa di berbagai universitas di Eropa, terinspirasi oleh demonstrasi pro-Palestina yang terus berlanjut di kampus-kampus di Amerika Serikat. Mereka telah menduduki aula dan fasilitas kampus, menuntut diakhirinya kemitraan dengan institusi-institusi Israel karena perang Israel di Gaza.
Beberapa ratus pengunjuk rasa melanjutkan demonstrasi di sekitar kampus Universitas Amsterdam di Belanda, di mana polisi terekam menggunakan tongkat pemukul dan menghancurkan tenda-tenda mereka, setelah mereka menolak untuk meninggalkan lokasi.
Ketika protes dilanjutkan pada Selasa (7/5/2024) malam, para demonstran mendirikan penghalang untuk merintangi rute yang diawasi oleh pengerahan polisi yang besar.
Kantor berita ANP melansir, di Belanda, sekitar 50 demonstran berunjuk rasa pada hari Selasa di luar perpustakaan di Universitas Utrecht dan di Universitas Teknik Delft.
Sementara di kota Leipzig, Jerman timur, pihak universitas mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa 50 hingga 60 orang menduduki sebuah ruang kuliah pada hari Selasa, mengibarkan spanduk yang bertuliskan: “Pendudukan universitas melawan genosida.”
Para pengunjuk rasa membarikade pintu ruang kuliah dari dalam dan mendirikan tenda-tenda di halaman, menurut pihak universitas, yang kemudian memanggil polisi dan mengajukan pengaduan pidana.
Kampus Muhammadiyah
Di Indonesia, kampus Universitas Indonesia juga menggelar dukungan yang sama pada akhir pekan lalu. Mereka membuat tenda kemanusiaan.
Pada Selasa itu juga, seruan senada juga dilakukan oleh seluruh kampus-kampus Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Selluruh sivitas akademika kampus Muhammadiyah yang berjumlah 178 lembaga, menyerukan dukungannya.
Aksi ini merupakan kegiatan solidaritas untuk Palestina yang terkena agresi, penindasan, penculikan, intimidasi, pembunuhan, oleh negara zionis Israel yang diikuti ribuan orang, dari seluruh civitas akademika kampus-kampus Muhammadiyah di seluruh Indonesia.