27.4 C
Jakarta

PS HW Era 70-an: Kisah Kejayaan dari Kiper Legendaris Kusbintoro

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PS HW) pernah menjadi salah satu kekuatan sepak bola amatir paling disegani di Karesidenan Surakarta. Hal itu diceritakan langsung oleh Kusbintoro, kiper PS HW era 1970-an, yang menyaksikan sendiri bagaimana tim binaan Muhammadiyah tersebut menjadi pusat lahirnya talenta-talenta sepak bola terbaik Jawa Tengah.

Kusbintoro mengisahkan bahwa perjalanan kariernya dimulai pada 1976 saat ia satu-satunya pemain PS HW yang bergabung dengan Persis Junior. Saat itu, PS HW Solo dikenal sebagai gudangnya pemain berbakat.

“PSHW di Surakarta banyak pemain-pemain hebat. Kami bahkan bisa mengalahkan Persis 2-1 dan menjadi juara antar HW se-Jawa Tengah,” kenang Kusbintoro.

Mewakili Jawa Tengah hingga Diperhitungkan di Surabaya

PS HW Solo pernah dipercaya mewakili Hizbul Wathan Jawa Tengah dalam perhelatan Muktamar ke-40 di Surabaya. Meski tidak membawa pulang gelar juara, PS HW Solo dinobatkan sebagai tim terbaik, sebuah pengakuan yang menggambarkan kualitas permainan mereka.

“Istilahnya resiklah, enggak ada macam-macam. HW itu disegani sekali di Karesidenan Surakarta. Klaten kalah, Sukoharjo kalah, Jogja pun kalah,” tegasnya.

Banyak Talenta HW yang Membesarkan Klub Lain

Seiring waktu, banyak pemain PS HW Solo yang direkrut klub lain seperti BRI Sukoharjo, yang kemudian melesat hingga menempati peringkat tiga kompetisi usai sebelumnya berada di posisi buncit.

Begitu pula Persiharjo Sukoharjo yang sukses menjadi juara Jawa Tengah setelah diperkuat banyak pemain HW. Prestasi itu bahkan membawa Persiharjo lolos mewakili Jawa Tengah ke putaran nasional di Bandung—sebuah catatan bersejarah yang sebelumnya belum pernah terjadi saat Kusbintoro masih bersama Persis.

Harapan Besar untuk Lahirnya SSB PS HW Surakarta

Melihat sejarah panjang dan reputasi PS HW, Kusbintoro menyampaikan harapan besar agar Hizbul Wathan segera memiliki Sekolah Sepak Bola (SSB) resmi di Surakarta.

“Saya berharap HW punya SSB, jenjangnya dari SD, SMP, SMA. Setelah itu masuk akademi, lalu bisa lanjut ke UMS. Kerjasama dengan UMS sangat mungkin karena saya juga melatih di sana,” ujarnya.

Menurutnya, dengan banyaknya sekolah Muhammadiyah di Surakarta, pembentukan SSB HW bukanlah hal mustahil. Bahkan, ia meyakini SSB HW akan berkembang pesat dan menarik banyak peserta.

Mengapresiasi Peran Penting Tokoh PS HW

Di akhir ceritanya, Kusbintoro menyinggung sosok penting yang berjasa besar dalam perjalanan PS HW: Mas Munari.

“Mas Munari itu kalau megang PSHW ke mana-mana ikut. Dulu belum ada turnamen Cup seperti sekarang, tapi kami sering sparing dan beliau yang mengurus semuanya. Jasanya besar sekali untuk PSHW,” ungkapnya.

Menatap Kebangkitan Baru HW

Dengan sejarah panjang, kontribusi nyata terhadap sepak bola lokal, dan dukungan berbagai pihak, Kusbintoro berharap masa depan PS HW dapat kembali cerah melalui pembinaan terstruktur dari level anak-anak hingga perguruan tinggi.

“Mudah-mudahan SSB HW bisa terwujud. InsyaAllah kalau PS HW sudah punya SSB, muridnya pasti banyak karena nama HW sudah terkenal di Surakarta,” tutupnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!