SURABAYA, MENARA62.COM – PT Industri Kereta Api (Inka) mengirim kereta tipe ‘Broad Gauge’ (BG) ke Bangladesh melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Ahad (20/1). Total jumlah kereta api yang diproduksi untuk Bangladesh berjumlah 250 kereta dengan rincian 50 kereta tipe BG dan 200 kereta tipe Meter Gauge (MG).
Sedang untuk memenuhi kebutuhan PT Kereta Api Indonesia, saat ini  PT Inka juga sedang mengerjakan produksi 438 kereta. Ratusan kereta tersebut nantinya akan dioperasikan di Tanah Air.
“Sampai sekarang yang sudah terkirim sebanyak 288 kereta,” ujar Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro di sela pengiriman kereta ke Bangladesh di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dikutip dari Antara, Ahad (20/1).
Budi mengatakan pada pengiriman Batch-1 pihaknya mengirimkan kereta dengan jumlah total 15 kereta. Selanjutnya secara bertahap akan dikirimkan hingga mencapai 250 kereta.
Adapun perbedaan kereta antara tipe BG dan MG terletak pada lebar track , yaitu tipe BG dengan lebar 1.676 mm, sedangkan tipe MG selebar 1.000 mm. Masing-masing tipe, akan dirangkai beberapa jenis kereta, baik menggunakan AC maupun non-AC, WJC (kereta tidur AC), WJCC (kereta penumpang AC), WEC (kereta penumpang non-AC), WPC (kereta pembangkit) dan WECDR (kereta makan).
Untuk kereta api tipe BG memiliki kapasitas tempat duduk 90 kursi, baik jenis WJCC (AC) maupun WEC (non-AC). Sedang tipe MG mempunyai 55 kursi untuk jenis WJCC (AC) dan 60 kursi jenis WEC (non AC).
“Nanti sisanya kereta akan dikirim bertahap hingga Juli 2019. Pada pengiriman kali ini jenisnya 10 WEC, dua WECRD, serta masing-masing satu WJC, WJCC dan WPC,” ucapnya.
PT Inka sendiri menjadi pemenang tender pengadaan kereta penumpang untuk Bangladesh Railway pada 2017 dengan total nilai kontrak sebesar USD 100,89 juta. Sekadar informasi, pada 2016 PT Inka juga mengekspor 150 kereta senilai USD 72,39 juta ke Bangladesh, serta 50 kereta di negara tujuan sama dengan nilai kontrak USD 13,8 juta 2006.
Sementara itu, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi PT Inka yang sukses memenangkan tender sehingga mampu ekspor kereta ke Bangladesh.
“Ini adalah bukti bahwa anak bangsa mampu bersaing dan kemampuannya diakui di dunia internasional,” katanya.