PURWOKERTO, MENARA62.COM– PT Kereta Api Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, melakukan normalisasi jalur rel di wilayah rawan bencana. Pekerjaan normalisasi itu kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko dilakukan sejak Maret lalu.
“Normalisasi jalur di wilayah rawan bencana dilakukan sejak Maret dan saat ini masih terus berlangsung,” katanya seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/5/2017).
Ia mengatakan normalisasi tersebut dilakukan melalui perbaikan jembatan bangunan hikmat 1650 (BH 1650) serta pengeprasan tebing sepanjang 400 meter di sisi kanan maupun kiri jalur rel kereta api atau KM 425+4/5 antara Stasiun Gombong dan Stasiun Ijo.
Menurut dia, area di sekitar KM 425+4/5 merupakan titik rawan bencana yang berpotensi bahaya bagi perjalanan kereta api.
“Bahaya yang pernah terjadi berupa longsor dan banjir sehingga mengakibatkan beberapa perjalanan KA terganggu karena adanya rintangan jalan,” katanya.
Selain di antara Stasiun Gombong dan Stasiun Ijo, kata dia, pekerjaan normalisasi di titik rawan juga terus dilakukan seperti pengeprasan tebing di antara Stasiun Notog dan Stasiun Kebasen, pengurukan lereng yang rawan longsor di Kebumen, serta normalisasi tebing di antara petak jalan Prupuk dan Linggapura.
Ia memperkirakan seluruh pekerjaan normalisasi jalur rel itu akan selesai sebelum menghadapi masa angkutan Lebaran 2017.
Sementara itu, Manajer Jalan Rel dan Jembatan PT KAI Daop 5 Purwokerto Suyanto mengatakan pemantauan terhadap pekerjaan normalisasi jalur rel tersebut dilakukan dengan ketat.
“Hal itu dilakukan supaya pekerjaan berjalan sesuai dengan program yang ditentukan. Di samping harus cepat, perjalanan KA setiap harinya tidak boleh terganggu sehingga pelayanan terhadap pelanggan berjalan normal seperti biasa,” katanya