27.3 C
Jakarta

Puluhan Warga Jadi Miliarder Lahan Jalan Tol, Bupati Sleman Imbau Bijak Gunakan Uang

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM – Sejumlah warga Sleman mendadak menjadi miliarder pasca mendapatkan uang ganti untung lahan terdampak Solo-Jogja dan Jogja-Bawen dalam beberapa waktu terakhir. Bupati Sleman, Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo berpesan ke setiap warga yang memperoleh ganti untung agar bijak dalam membelanjakan uangnya.

Diketahui sejauh ini, sejumlah warga desa di Sleman sudah menerima ganti kerugian pengadaan tanah jalan tol Jogja-Bawen salah satunya di warga Padukuhan Sanggarahan dan Pundong, Kalurahan Tirtoadi. Mayoritas 96 persen warga di padukuhan tersebut sudah mendapatkan uang ganti untung.

Pembayaran ganti untung di Padukuhan Sanggrahan dan Pundong sudah dilakukan sejak tanggal 19 Agustus 2021 lalu. Jumlah bidang di Tirtoadi yang terdampak pembangunan tol Jogja-Bawen mencapai 260 bidang.

Dari data lapangan, terdapat warga yang menerima ganti untung mencapai angka 12,5 milliar. Dengan banyaknya uang ganti untung yang diterima warga, Kustini mengimbau ke seluruh warga untuk bijak menggunakan uangnya. Penggunaan uang harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing warga.

“Tentunya akan ada warga yang memiliki uang banyak. Kami berpesan gunakan itu sebaik-sebaiknya. Jangan boros,” kata Kustini.

Menurut Kustini, yang menjadi pioritas pertama penerima ganti untung yang rumahnya terdampak adalah mencari hunian baru. Setelah mendapatkan lokasi pengganti, warga baru bisa memikirkan kebutuhan yang lain.

Kustini mencontohkan agar setelah kebutuhan pokok terpenuhi, warga kemudian bisa membuka usaha baru. Dengan usaha baru, warga bisa lebih produktif untuk menjamin kelangsungan hidup di masa depan.

“Kalau ada uang yang sisa, bisa membuka usaha baru. Entah membuat UMKM, warung makan, atau toko. Harapan saya uang ganti untung digunakan untuk hal-hal yang produktif dari pada konsumtif,” terang Kustini.

Ditambahkan Kustini, dirinya sudah mendapatkan laporan ada beberapa warga yang sudah membelanjakan uang ganti untung untuk membeli mobil atau kebutuhan konsumtif lain. Namun Kustini mengingatkan agar kebutuhan primer tetap menjadi pioritas utama.

“Tidak apa-apa beli mobil, motor atau kebutuhan sekunder lainnya. Asal kebutuhan primer seperti tempat tinggal, usaha itu sudah terpenuhi,” tambah Kustini.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!