27.3 C
Jakarta

Prof Xu Liping Kunjungi Pusat Riset ASEAN-China SKSG UI

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.C0M — Prof Xu Liping Kunjungi Pusat Riset ASEAN-China SKSG UI pada Jumat (18/10/2024). Prof Xu Liping  merupakan peneliti senior sekaligus menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Asia Tenggara dan Kepala Departemen Studi Sosial Budaya Asia Pasifik, dari National Institute of International Strategy (NIIS), Chinese Academy of Social Sciences (CASS).

Kehadiran Prof Xu Liping di ASEAN-China Research Centre (ACRC) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) untuk berdialog tentang Kebijakan Luar Negeri Tiongkok dan Implikasinya bagi Kawasan Asia Tenggara. Dialog digelar di gedung IASTH, Kampus UI Salemba.

Mereka diterima dan berdialog antara lain dengan Humprey Arnaldo Russel, M.Si., M.A, Ph.D (Ketua ACRC), Dr. Shobichatul Aminah, M.Si. dan sejumlah peneliti SKSG UI.

Prof Xu Liping hadir bersama dua peneliti muda Dr. Tian Guangqiang dan Dr. Bi Haidong. Selain berkunjung ke Universitas Indonesia, ketiganya juga akan mengunjungi  Universitas Sriwijaya di Palembang, Universitas Paramadina, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Pajajaran serta lembaga lainnya.

Kunjungan tersebut menurutnya dalam rangka memperluas jejaring dengan para akademisi terutama untuk pertukaran akademisi, bertukar pikiran dalam hal yang berkaitan dengan hubungan internasional, dan untuk mempersiapkan penyelenggaraan konferensi internasional bersama di tahun mendatang.

“Pada bulan April tahun depan ada momen sangat penting yaitu perayaan 70 Tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung dan juga perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia – Tiongkok. Rencananya Presiden Tiongkok Xi Jinping akan berkunjung ke Indonesia. Kedua momen tersebut akan menjadi tema untuk penyelenggaraan bersama Konferensi Internasional, ” kata Prof. Xu Liping.

Pada kesempatan ini Prof Xu Liping mengungkapkan, Chinese Academy of Social Sciences (CASS), yaitu sebuah institut yang setingkat dengan kementerian dan langsung di bawah perdana menteri. CASS memiliki 4000 pendidik, jumlah ini terbanyak di dunia. CASS juga memiliki 36 institut dan mempunyai universitas.

“Anggaran CASS diperoleh dari pemerintah. Meskipun perekonomian menurun namun anggaran pendidikan meningkat terus,” ujar Prof Xu Liping.

Harapan

Menanggapi kepemimpinan baru Indonesia, Prof Xu Liping berharap hubungan Indonesia -Tiongkok dapat terus berjalan dengan baik. Menurutnya, pembangunan di Indonesia sekarang ini sangat pesat. Untuk bisa lepas landas perlu landasan yang kuat. Seperti yang dikemukakan Presiden Xi Jinping kepada Presiden Jokowi ketika berkunjung ke Beijing, bahwa kunci kesuksesan ada tiga unsur yaitu kestabilan politik dan sosial, infrastruktur, dan investasi dari luar negeri.

Selain itu, Tiongkok bisa berkembang pesat karena menguasai teknologi dengan strateginya dalam mentransfer teknologi dari Amerika dan Eropa. “Para tenaga kerja lokal kita latih sehingga bisa belajar dan dapat menguasai teknologinya,” terang Prof. Xu Liping yang pernah menulis kisah Jokowi dalam bahasa Mandarin dan Indonesia ini.

Dalam menanggapi kepemimpinan Presiden Indonesia yang baru, Prof Xu Liping berharap kerja sama Indonesia – Tiongkok dapat terus berlanjut dengan baik. Selain itu, dapat meningkatkan kerja samanya dalam hal transfer teknologi, investasi dan paling penting pula bekerja sama people to people, sehingga masyarakat Indonesia dan Tiongkok bisa memiliki pandangan seimbang dan dapat saling memahami, bukan melihatnya dari pandangan mata pihak ketiga.

Prof Xu Liping juga berencana di tahun depan dapat menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Universitas Indonesia untuk mendirikan Pusat Kajian Tiongkok. “Itu sebagai platform bagi para tenaga pendidik dan kalangan akademisi di seluruh Indonesia untuk mengadakan konferensi internasional bersama, dan yang penting pula untuk bisa saling mengenal, saling memahami, dan bertukar pandangan masing-masing sehingga masyarakat Indonesia dan Tiongkok terhindar dari kesalahpahaman.”

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!