33.5 C
Jakarta

PWA JATENG BANTU PONDOK AL FURQON  MUHAMMADIYAH DI LAREN LAMONGAN JAWA TIMUR DAN STUDI BANDING QTA

Baca Juga:

 

 

LAMONGAN, MENARA62.COM– Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah bersilaturahmi ke pondok pesantren  Al Furqon Muhammadiyah Laren Lamongan Jawa Timur yang beberapa waktu  lalu mengalami musibah yaitu dengan terbakarnya beberapa bagian di pondok beberapa waktu yang lalu, Sabtu (06/02/2021).  Silaturahmi ini dengan maksud untuk memberikan bantuan yang sudah dihimpun oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah beberapa minggu lalu.

Rombongan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah yang terdiri dari  dari 4 orang yaitu Hj Lintal Muna, Dwi Astuti, Zumrotun dan Suwarni diterima ibu-ibu  Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jatim dan Pimpinan Daerah Lamongan  yang sudah menunggu mulai  jam 10.00 pagi. Sedangkan rombongan PWA Jateng baru sampai  di kantor PDM jam 12.30 dengan sambutan luar biasa hangat dari tuan rumah. Setelah beramah tamah dengan perwakilan PWA Jawa Timur dan PDA lamongan,rombongan PWA Jawa Tengah melanjutkan perjalanannya.

Tempat berikutnya  adalah tujuan utama silaturahmi ini yaitu pondok pesantren  Al Furqon Muhammadiyah Laren Lamongan Jawa Timur pukul 15.30 dengan sambutan luar biasa oleh oleh ibu-ibu PCA  didampingi ketua PCM,Kyai As’ad dan Ketua LBHM. Dalam agenda tersebut  ada sambutan penerimaan  dari PCM, dan dari PWA  Jateng, dilanjut sambutan LBHM yang menguraikan kronologis kejadian dan ditutup  doa oleh Kyai as’ad. Pihak PCM dan pondok menyampaikan terimakasih yang tidak terhingga atas bantuan yang diberikan, semoga Allah membalas dengan kebaikan yang berlimpah.

Sedangkan Ibu Hj. Lintal Muna selaku wakil dari PWA Jawa Tengah dan juga merupakan Ketua Majelis Tabligh  PWA Jateng, dalam sambutannya menyampaikan surat Al fath ayat 29 yaitu :

 

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا

 

Arti: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi,” (HR. Bukhari – Muslim).

Ayat Al Quran dan hadits di atas menjadi dasar untuk kunjungan silaturahim dan sekaligus pemberian bantuan ini. Sifat berkasih sayang sesama muslim adalah inspirasi yang luar biasa dari Al Quran yang dapat diterjemahkan secara kontekstual, yaitu di saat ada sesama muslim yang mengalami musibah, maka menjadi kewajiban bagi yang lain untuk saling membantu sesuai kemampuan. Penghimpunan dana berlangsung sekitar dua minggu yang lalu, donatur berasal dari warga ‘Aisyiyah Se-Jawa Tengah. Besarnya bantuan yang diberikan berupa uang tunai   30 juta rupiah, bantuan barang 7 paket kerdus ( susu, sarden, kecap, roti, Gula 10, beras 25 dan minyak goreng). “Semoga kunjungan dan silaturahmi ini semakin merekatkan persaudaraan dan menambah kekuatan dakwah amar ma’ruf nahi munkar,”ungkap Hj Lintal Muna.

PWA Jateng di QTA

Setelah dari pondok pesantren, dilanjutkan untuk studi banding studi banding  Qoryah Thoyibah (QTA) di desa Solokura yang dapat juara tingkat nasional, dan diterima oleh anggota BSA Solokuro  yang dinamai BSA SopoTresno. Dengan sambutan luar biasa dengan hidangan jajan yang banyak dari hasil perkebunannya. Kunjungan studi banding ini juga dihadiri  oleh ketuat PRMnya dan salah satu anggota JTM ( Jamaah Tani Muhammadiyah). Rombongan Majelis Tabligh ‘Aisyiyah Jateng  merasa sangat beruntung bisa ngangsu kawruh di BSA Sopo Tresno ini. “Semoga ini bisa ditiru untuk diterapkan di Jawa Tengah,”ujar Hj Lintal Muna, M.Ag.

Silaturahmi sekaligus studi banding ini adalah dalam rangka mewujudkan ‘Aisyiyah yang menggerakkan, mencerahkan dan memajukan untuk dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Menggerakkan dakwah dengan segala potensi yang dimiliki baik dana,tenaga dan pikiran untuk mencerahkan masyarakat di sekitar kita. Sehingga pergerakan ‘Aisyiyah ini terus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, melintas batas keterbatasan.

Fastabiqul khairaat

(Nur Ngazizah-Divisi Penguatan Pengajian dan Media Majelis Tabligh PWA Jawa Tengah)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!