Jakarta, Menara62.com – Pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengucapkan dukacita mendalam atas wafatnya Harmoko, mantan menteri penerangan yang sebelumnya bergulat di dunia kewartawanan.
“Inna lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun, Allahumaghfirlahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fuanhu. Insya Allah diampuni dosanya, diterima amal ibadahnya, dilapangkan kuburnya, dan diterima di sisi Allah SWT.”
Demikian pernyataan dukacita pimpinan PWI Pusat yang ditandatangani Ketua Umum Atal S.Depari dan Sekjen Mirza Zulhadi, Senin, 5 Juli 2021.
Mantan Ketua Umum PWI Pusat serta Menteri Penerangan ini meninggal dunia pada Minggu malam, 4 Juli 2021, pukul 20.22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Harmoko wafat di usia 82 tahun. Almarhum dikenal luas di dunia politik dan kewartawanan.
Jenazah almarhum dikebumikan Senin siang di TMP Kalibata, Jaksel, dengan penerapan protokol Covid. Saat dibawa ke RSPAD Minggu malam kesadaran almarhum dinyatakan sudah menurun.
Kesehatan Harmoko diketahui sempat memburuk dua tahun silam. Dia sempat menjalani perawatan di RS Medistra karena infeksi paru pada 2018.
Harmoko menjabat sebagai Menteri Penerangan Orde Baru selama 14 tahun. Harmoko juga pernah menduduki kursi Ketua Umum Golkar. Selanjutnya, ia juga menjabat Ketua MPR/DPR di penghujung era Soeharto.
Harmoko yang mempunyai nama lengkap Harun Muhammad Kohar lahir di Desa Patianrowo, Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur pada tanggal 7 Februari 1939.
Selain berkiprah di berbagai organisasi kemasyarakatan dan politik, almarhum juga aktif di organisasi termasuk kewartawanan. Almarhum mengetuai Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta pada 1970-1972). Kemudian Ketua Umum Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Pusat, selama dua periode, 1973-1978 dan 1978-1983.
Di samping itu, Pengurus Serikat Grafika Pers ( 1973-1983), Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Penerbit Surat Kabar (SPS) (1979-1984), Wakil Ketua Konfederasi Wartawan ASEAN (1980-1983), Ketua Muktamar Mass Media Islam Internasional Pertama (1981), Ketua Asian Agricultural Journalists and Writers Association (AAJWA) (1982), Ketua IGC (Inter Govermental Council).
Almarhum juga pernah menjabat sebagai Anggota Badan Sensor Film (1975-1978), Anggota Dewan Pers (1975-1982), Anggota MPR/DPR-RI (1977-1982), Anggota MPR-RI (1983-1997).
Jabatan menteri yang pernah didudukinya adalah, Menteri Penerangan RI kabinet pembangunan IV (1983-1988), Menteri Penerangan RI Kabinet Pembangunan V (1988-1993), Menteri Penerangan RI Kabinet Pembangunan VI (1993-1997), Menteri Negara Urusan Khusus Kabinet Pembangunan VI (Juni 1997- September 1997). Terakhur, Ketua DPR/MPR RI (Oktober 1997-1999).
Almarhum memperoleh banyak penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya Bintang Republik Indonesia Utama, Bintang Mahaputra Adhi Pradana, dan Darjah Yang Mulia Panglima Setia Mahkota (Malaysia) sehingga berhak menyandang gelar Tan Sri