JAKARTA – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan (PWM Sulsel) siap menerima siswa eksodus korban bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah dan sekitarnya.
“Agar kepala sekolah, madrasah, pondok pesantren Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan menerima mereka dengan senang hati tanpa persyaratan administrasi,” kata Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PWM Sulsel Tamrin Taha dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, seperti dilansir kantor berita Antara, Kamis (4/10).
Dia mengatakan siswa eksodus korban bencana itu agar dapat belajar di semua tingkat satuan pendidikan dibawah Dikdasmen PWM Sulsel.
Dikdasmen PWM Sulsel, kata dia, juga menginstruksikan lembaga pendidikan dalam strukturnya untuk bisa memfasilitasi siswa eksodus itu dengan pakaian seragam, alat tulis menulis, tas dan perlengkapan sekolah lainnya.
Dalam menjaga komunikasi, dia meminta lembaga pendidikan terkait agar terus berkoordinasi dengan Majelis Dikdasemen PWM Sulsel terkait keberadaan siswa eksodus korban gempa dan tsunami di Sulteng.
Menurut dia, kebijakan tersebut merupakan bentuk perhatian kepada korban bencana sehingga bisa meringankan beban mereka.
Adapun para pengungsi dari Sulteng banyak berdatangan ke berbagai tempat yang relatif lebih aman ke berbagai daerah, salah satunya di Sulsel.
Pada Kamis, terdapat 1.609 pengungsi korban bencana tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulawesi Selatan, setelah berlayar dengan Kapal Perang Indonesia (KRI) Makassar 590
