PURWOREJO, MENARA62.COM – Andika Pratama Purnomo, siswa kelas 11 IPS di SMA Muhamadiyah Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, telah berhasil mengukir prestasi dengan meraih medali Perunggu pada kejuaraan pencak silat internasional (Bali International Championship 2) tahun 2022 yang berlangsung di GOR Praja Raksaka Kodam IX/ Udayana, Kepaon, Denpasar Selatan.
Andika yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Budi Purnomo dan Sumarni yang tinggal di RT 1 RW 2 Kelurahan Semawung, Kembaran, Kecamatan Kutoarjo, berhasil menyisihkan atlet silat lain dari berbagai daerah dalam kelas E putra tingkat SMA/MA/sederajat pada kejuaraan potensi pencak silat Bali tingkat Internasional pada 5-7 Juli 2022 lalu.
Atas keberhasilan itu, Andika mendapat apresiasi dan penghargaan dari pihak sekolah dan LazisMu. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Kepala SMA Muhamadiyah Kutoarjo kepada Andika yang didampingi orang tua, Budi Purnomo, di sela upacara penutupan MPLS di halaman sekolah setempat, pada Senin 18 Juli 2022.
Turut hadir dan mengikuti upacara, Danramil 05 Kutoarjo, Pelda Sutarman, Sekcam Kutoarjo, Lurah Kutoarjo, Lazismu, dan seluruh siswa dan civitas SMA Muhamadiyah Kutoarjo.
“Semoga ke depan SMA Muhammadiyah mengidentifikasi bakat peserta didik dengan optimal. Menumbuhkan semangat gali potensi raih prestasi. Jangan malu sekolah Muhammadiyah. Bangga sekolah di SMA Muhammadiyah. Layanan ditingkatkan. Kompak membesarkan SMA Muhammadiyah Kutoarjo,” harap H. Moh. Mansur selaku Ketua PCM Kutoarjo dan Ketua LazisMu Kabupaten Purworejo.
“Dari kejuaraan itu saya bahagia, dengan perolehan juara 3 itu semua juga karena berkah doa-doa dari bapak ibu guru, orang tua dan teman-teman,” kata Andika saat ditemui usai upacara.
Andika mengaku menyenangi dunia silat sejak kecil, mulai dari bangku sekolah dasar, Andika telah banyak mengikuti pertandingan silat dan selalu menjadi juara.
“Di situ banyak pengalaman, dari latihan, atau saat pertandingan, ya senang- senang aja di sana,” lanjutnya.
Berbagai kejuaraan silat telah diraihnya, baik kejuaraan di tingkat kabupaten, provinsi, nasional hingga di tingkat internasional.
“Saat pertama kali tanding pernah juara di tingkat kabupaten, lalu pernah juara 1 di Jogja dan di Bali ini juara 3 tingkat Internasional. Dengan silat diharapkan bisa mendorong atau semangat saya untuk becita-cita menjadi TNI,” ungkapnya.
Orang tua Andika, Budi Purnomo yang merupakan anggota TNI dan saat ini bertugas di Koramil 05 Kutoarjo, mengaku bangga dan senang atas perolehan prestasi yang selalu diraih oleh anaknya.
“Kami selalu support terhadap anak saya untuk selalu terus berprestasi dalam dunia pencak silat yang sejak lama sudah digeluti yaitu sejak SD, SMP dan SMA ini,” katanya.
Diungkapkan, Andika telah menekuni silat sejak kecil. Dari awal SD, Andika sudah menyabet medali emas di Yogyakarta, untuk di tingkat SMP, Andika juga pernah meraih juara tingkat nasional di Solo dan di tingkat SMA untuk terakhir kalinya di Bali ini.
“Kami sebagai orang tua sifatnya mendukung dan mensuport kemauan anak, cita- cita anak demi untuk prestasi mengharumkan nama sekolah maupun daerah baik kabupaten, propinsi maupun secara nasional,” ujarnya.
Disampaikan, Andika mahir silat dengan dilatih pelatih silat yaitu Karsono yang saat ini mengajar sebagai guru di SMK Pancasila Kutoarjo. Rencananya dalam waktu dekat ini, Andika akan mengikuti kejuaraan Internasional kembali di Semarang.
“Harapannya semoga hal ini menjadi motivator atau motivasi bagi rekan- rekan Andika di sekolahnya untuk mengikuti jejaknya ataupun dalam prestasi yang lain,” harapnya.
Sementara itu, Kepala SMA Muhamadiyah Kutoarjo, Sumarni, berharap dengan perolehan prestasi itu bisa lebih memudahkan siswa untuk meraih cita- citanya.
“Karena untuk bisa masuk di Perguruan Tinggi sangat dibutuhkan prestasi-prestasi walaupun prestasi itu non akademik,” katanya.
Dengan keberhasilan itu, tahun ini SMA Muhamadiyah Kutoarjo akan memprogramkan dengan menjadikan tahun 2022 menjadi tahun prestasi.
“Jadi kita akan mengembangkan bakat anak, bakatnya itu akan kita fasilitasi untuk kita kembangkan secara optimal,” ujarnya.
Tak hanya menjadi tahun prestasi, SMA Muhamadiyah juga akan mencetak para siswa siap kerja, bagi mereka yang tidak melanjutkan di Perguruan Tinggi.
“Kami juga punya kewirausaan yaitu batik, minuman jahe. Usaha ini sudah punya ijin PIRT, karena jahe sudah menjadi kewiusahaan sejak tahun 2017,” jelasnya.
Sumarni berharap dari prestasi yang diraih oleh siswanya, dan dengan berkembangnya bakat- bakat sisiwa, kedepan SMA Muhamadiyah bisa menjadi sekolah pilihan masyarakat dari bidang agamisnya, bakatnya atau dari segi pengetahuan siswa.
“Program keunggulan kami adalah pembiasaan agama, yaitu akhlakul karimah, ada kebiasaan keagamaan di sekolah, diantaranya wajib salam, wajib mengaji wajib sholat dhuhur berjamaah, karena kami berharap nanti anak- anak jika keluar dan jadi apapun tetap bisa dibekali dengan ilmu agama. Hasil kejuaranaa kali ini semoga dapat menambah motivasi untuk berprestasi bagi dia sendiri maupun teman-temannya, Bakat dan minat siswa dapat berkembang semaksimal mungkin. Kedepan berharap sma muhammadiyah kutoarjo menjadi sekolah pilihan masyarakat,” pungkasnya. (akhmad m)