KARAWANG – MENARA62.COM, Untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1440 H, PT Jawa Satu Power (JSP) menyumbangkan hewan kurban berjenis sapi sebanyak dua ekor kepada Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Penyerahan simbolis hewan kurban ini dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia Ginanjar dan diterima langsung oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Kamis (8/8), di halaman Masjid Al-Amal, Kantor Bupati Karawang.
Pada kesempatan tersebut, Ginanjar mengatakan kegiatan ini rutin dilakukan JSP sebagai bagian dari syiar Idul Adha. Secara keseluruhan, JSP membagikan hewan kurban berjenis sapi sebanyak 16 ekor dan kambing sejumlah 169 ekor. “Ini bentuk komitmen kami dan pelaksana EPC pembangunan PLTGU Jawa 1 kepada Pemerintah Kabupaten Karawang untuk selalu bersinergi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di Karawang,” kata Ginanjar.
Bupati Karawang menyampaikan terima kasih kepada jajaran JSP atas kepeduliannya yang telah menyerahkan hewan qurban di wilayah Kabupaten Karawang. Dia berharap, agar suasana seperti ini dapat lebih menumbuhkan dan mempererat tali persaudaraan serta meningkatkan kepedulian dan kepekaan sosial kita kepada sesama.
Selain dari JSP, Bupati juga menerima hewan kurban dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Karawang. “Hewan kurban dari perusahaan-perusahaan ini kami salurkan ke masyarakat setelah kami lakukan pemeriksaan medis terhadap hewan-hewan tersebut dari tim yang kami siapkan,” kata Cellica.
Untuk diketahui, JSP adalah perusahaan bentukan PT Pertamina Power Indonesia bersama Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation. Saat ini tengah berlangsung proses konstruksi pembangunan PLTGU Jawa 1 di Karawang.
Pembagian hewan kurban ini juga melibatkan para kontraktor EPC seperti Samsung C&T, GE, dan Meindo Elang Indah. “Kami bersyukur proses konstruksi berjalan lancar dan saat ini progress pembangunan sudah mencapai 20%,” kata Ginanjar.
PLTGU Jawa 1 merupakan pembangkit listrik berbasis gas terbesar di Asia Tenggara. Pembangkit listrik ini berkapasitas 1.760 MW dengan investasi senilai US$1,8 miliar.
Proyek ini kian bermakna penting lantaran menjadi pembangkit listrik kedua di dunia yang mengintegrasikan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) dengan PLTGU (CCGT: Combined Cycle Gas Turbine). Dalam proses pembangunannya, pembangkit ini melibatkan 18 partner internasional dan domestik yang berpengalaman dalam pembangunan FSRU dan CCGT.