29.2 C
Jakarta

Ratusan Jemaah Salat Id di Pelataran Ngaliyan Square Semarang

Baca Juga:

SEMARANG, MENARA62.COM – Gema takbir, tahmid dan tahlil berkumandang di pelataran kompleks pertokoan Ngaliyan Square Jl.  Prof. Hamka, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/6/2019). Jemaah memadati halaman parkir yang diubah menjadi tempat salat id sejak pukul 06:00 WIB.

Barisan salat dibentuk oleh panitia menggunakan tali panjang melintang menyesuaikan arah kiblat. Diperkirakan ada 800 orang jamaah hadir melaksanakan shalat idulfitri di tempat itu.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngaliyan, Kota Semarang menjadikan tempat itu sebagai sarana ibadah sementara guna memudahkan jamaah melaksanakan salat id. Tempat itu dipilih karena kondisi lingkungan yang cukup bersih, luas dan mudah di jangkau serta didukung dengan fasilitas parkir yang memadai.

Sebagai khotib sekaligus imam shalat ied ustadz Drs. H. Machasin, M.Psi.,  dari PDM Kota Semarang juga dosen UIN Walisongo. Dalam khutbahnya Machasin menyampaikan, bahwa idulfitri adalah rangkaian ibadah yang dimulai sejak satu bulan sebelumnya dengan melaksanakan puasa Ramadan, dilanjutkan dengan menunaikan zakat baik zakat fitrah maupun zakat maal, dan diakhiri dengan salat id bersama-sama.

Lebih lanjut Machasin mengatakan bahwa serangkaian ibadah tersebut mengandung beberapa pesan penting, di antaranya pertama adalah pesan pengendalian hawa nafsu. Ada nafsu bahimiyah/kebinatangan yang cenderung menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Ada nafsu kezaliman, ada nafsu syaithoniyah, yang cenderung mengumbar hawa nafsu mencari kebebasan.

“Hanya ada satu nafsu yang membawa kebenara, yaitu nafsu rububiyah, yang dilandasi oleh ajaran agama yang benar,” kata Machasin.

Kedua adalah pesan kepedulian sosial. Dengan menunaikan zakat yang merupakan kewajiban bagi semua muslim, ini merupakan bentuk kepedulian sosial yang nyata, yang memberikan kesempatan bagi fakir miskin untuk mengubah dirinya menjadi berdaya dengan mendapatkan dana dari zakat.

Ketiga adalah jihad fi sabilillah. Jihad saat sekarang diartikan sebagai jihad ekonomi, memerangi kemiskinan, mengubah kondisi duafa menjadi kuat secara ekonomi.

“Jihad sosial menata kehidupan keagamaan di masyarakat, mewujudkan masyarakat sejahtera dengan berlandaskan ajaran agama yang benar,” lanjutnya.

PCM Ngaliyan, H. Anas Hamzah yang menjadi komandan dalam pelaksanaan salat id, menyampaikan bahwa persiapan pelaksanaan salat id sudah dilaksanakan sejak malam hari. Dengan memasang tali tanda shaf, mengatur soundsystem dan persiapan lainnya.

Dia bersyukur bahwa pelaksanaan ibadah salat id berjalan lancar. Tidak lupa sebelum meninggalkan tempat jemaah diimbau untuk membersihkan sampah bekas alas masing-masing.

Tidak ketinggalan dalam setiap pelaksanaan ibadah berjemaah semacam ini, Lazismu KL Ngaliyan bekerja sama dengan PCM Ngaliyan memberikan kesempatan infak dan sedekah guna mendukung dakwah selanjutnya. Tercatat pagi itu mendapatkan pemasukan infak sebesar Rp6,8 juta. Allah telah menjanjikan balasan kebaikan yang berlipat ganda kepada semua munfiq yang telah melaksanakan dengan ikhlas. (Hasan)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!