26.1 C
Jakarta

Ratusan Tenaga Kesehatan Teladan 2024 Dijanjikan Jadi Petugas Kesehatan Haji dan Mengikuti Program Fellowship

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan sejumlah hadiah menarik bagi para penerima anugerah tenaga kesehatan, tenaga medis dan kader kesehatan teladan tahun 2024. Hadiah yang dijanjikan Menkes diantaranya menjadi petugas kesehatan haji bagi yang beragama Islam dan mengikuti program fellowship di luar negeri bagi yang non Islam.

Janji tersebut disampaikan Menkes Budi di hadapan ratusan tenaga kesehatan, tenaga medis dan kader kesehatan teladan tahun 2024.

“Saya minta Ibu Ade (red: Dirjen Tenaga Kesehatan Arianti Anaya) untuk mengawal dan mengawasi mereka. Karena 5 atau 10 tahun lagi merekalah yang akan menjadi pemimpin di sektor kesehatan,” ujar Menkes usai menyerahkan penghargaan kepada 300 tenaga medis, tenaga Kesehatan dan kader Kesehatan teladan 2024 di Jakarta pada Selasa (13/8/2024).

Ia mencontohkan dr Dante (Wamenkes) yang memang sejak muda merupakan salah satu dokter teladan di Puskesmas. “Kalau dari muda sudah kelihatan kariernya, biasanya akan naik terus sampai ke atas,” lanjut Menkes.

Karena itu, ia berpesan agar jika ada kesempatan atau peluang, diutamakan diberikan kepada para tenaga medis, tenaga kesehatan dan kader kesehatan teladan.

Menkes mengatakan tahun ini terdapat 200 peluang fellowship ke China. Nantinya pemerintah akan mengirimkan dokter, perawat, atau tenaga Kesehatan lain ke China untuk belajar.

Secara khusus, Menkes juga menyampaikan terimakasih kepada Dirjen Tenaga Kesehatan dan timnya. Karena telah membuat sejumlah gebrakan yang sangat bermanfaat bagi tenaga kesehatan.

“Sekarang dokter-dokter sudah mengantongi STR seumur hidup, tidak perlu lagi repot memperpanjang 5 tahun sekali. Selain itu Bu Ade juga sudah urus SIP dan SKP dimana proses pembelajaran bisa dilakukan secara online sehingga biayanya lebih murah,” tambah Menkes.

Program dokter spesialis berbasis rumah sakit yang baru diluncurkan sehari, telah mencatat animo para dokter yang luar biasa. Dalam sehari pendaftaran dibuka, sudah lebih dari 800 dokter mendaftarkan diri.

“Untuk semester ini kita buka 52 peserta, lalu semester berikutnya juga 52 dokter. Tahun depan kita berencana dobel jumlahnya,” tegas Menkes.

Program dokter spesialis berbasis rumah sakit ini terbuka untuk siapa saja, bukan anak siapa dan bukan pula dokter dari perkotaan saja.

Melalui program dokter spesialis berbasis rumah sakit, Menkes berharap persoalan kekurangan dokter spesialis terutama di daerah pelosok bisa diselesaikan. Targetnya tahun 2027 seluruh rumah sakit di 514 kabupaten/kota sudah bisa memiliki dokter spesialis utamanya spesilias jantung agar bisa melakukan operasi kateter jantung.

Sementara itu Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya mengungkapkan, terdapat 47 orang yang mendapatkan penghargaan untuk kategori inovasi yang meliputi 19 tenaga medis dan 28 tenaga kesehatan.

“Sebanyak 68 orang kategori pengabdian di DTPK, terdiri dari 23 named di layanan primer, 28 nakes di layanan primer, 8 named di layanan rujukan, dan 9 nakes di layanan rujukan,” terangnya.

Kemudian, masih ada 47 orang lagi yang mendapatkan kategori pengabdian tanpa batas serta 5 orang dengan kategori penanganan tanggap darurat.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!