JAKARTA, MENARA62.COM – Memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2022, Museum Kebangkitan Nasional mengambil inisiatif ikut mendorong perubahan dengan meningkatkan berbagai aktivitas dalam rangka menumbuhkan semangat, rasa kebangsaan, serta kebersamaan yang dilakukan melalui berbagai kegiatan. Mengambil tema Ayo Bangkit Bersama, Museum Kebangkitan Nasional juga ingin memelihara, menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong royong sebagai landasan dasar pelaksanaan pembangunan sekaligus pulih dari keterpurukan akibat pandemic Covid-19.
“Seratus empat belas tahun lalu, Boedi Oetomo telah meletakkan dasar-dasar kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia,” kata Ketua Majelis Luhur Taman Siswa Prof Sri Edi Swasono pada jumpa pers Menuju Bulan Kebangkitan 2022 yang digelar di Museum Kebangkitan Nasional, Jumat (20/5/2022).
Meski sudah 114 tahun, menurut Edi Swasono, gagasan dan semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualkan pada kehidupan berbangsa saat ini. Kebangkitan nasional perlu dimaknai sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa.
Senada juga disampaikan Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra. Untuk merawat semangat kebangkitan nasional seperti yang ditanamkan Boedi Oetomo, pemerintah telah melakukan berbagai langkah dan upaya strategis.
Dalam bidang kebudayaan misalnya, lahirnya UU Pemajuan Kebudayaan menjadi bentuk upaya pemerintah mengajak generasi muda untuk menjaga semangat kebangsaan Boedi Oetomo. Melalui 7 strategi, UU Pemajuan Kebudayaan tidak lagi sekadar mengajak generasi muda merawat dan melindungi kekayaan budaya bangsa tetapi juga sekaligus melakukan konservasi dan langkah strategis lainnya. “Termasuk didalamnya tentu penggunaan teknologi digital yang memang menjadi ciri khas generasi kekinian,” tutur Mahendra.
Pada kesempatan yang sama Plt Kepala Museum Kebangkitan Nasional Pustanto menjelaskan bahwa makna kebangkitan nasional zaman dahulu dengan era sekarang tentu berbeda. Jika zaman dahulu kebangkitan lebih dimaknai sebagai upaya melawan penjajajahan maka untuk era sekarang tentu bentuknya berbeda. “Misalnya kita tidak melakukan Tindakan korupsi, itu adalah salah satu upaya memaknai kebangkitan nasional,” tegasnya.
Terkait Bulan Kebangkitan, Museum Kebangkitan Nasional telah menyiapkan beragam aktivitas seperti pameran sejarah, pameran seni rupa, workshop, seminar, parade fashion show, lomba-lomba, nobar film, festival wastra, festival kopi dan festival kuliner Nusantara. Kegiatan hasil Kerjasama dengan sejumlah pihak antara lain Direktorat Film Musik dan Media, Indonesiana TV, Sudin UMKM Jakpus, BNPB Jabar, Museum Penerangan, Taman Siswa dan lainnya tersebut terbuka untuk umum dan berlangsung hselama sebulan penuh sejak 20 Mei hingga 18 Juni 2022.