JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok menggelar kegiatan donor darah sebagai rangkaian acara HUT PPI Tiongkok ke-10 di Gedung C Kemendikbudristek, pada Jumat (04/11).
Kegiatan dihadiri oleh Koordinator Substansi Umum, Kerja Sama dan Humas Ditjen Diktiristek Yayat Hendayana mewakili plt Seditjen Diktiristek, perwakilan Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta Bapak Subro, Atase Pendidikan dan Kebudayaan untuk Tiongkok Yudil dan dan Ketua Umum PPI Tiongkok Marcellino.
Dalam sambutannya, Yayat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh PPI Tiongkok ini, yang memiliki jiwa pengabdian yang tinggi pada masyarakat, tanpa menuntut pengakuan dari kampusnya.
“Donor darah ini adalah salah satu bukti bahwa adik-adik mempunyai kepedulian yang tinggi bagi masyarakat, dan memahami bahwa berdonor darah bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Hal ini sejalan dengan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, yaitu sebagai wujud pengabdian pada masyarakat di sela-sela tetap mengikuti proses belajar meski secara daring”, kata Yayat.
Yayat menyampaikan apresiasi terhadap PMI DKI Jakarta, untuk kerja sama dan sinergi baik sehingga kegiatan donor darah yang dilakukan oleh PPI Tiongkok bisa terselenggara dengan sukses. Yayat juga memberikan semangat kepada para mahasiswa Indonesia yang saat Inu masih berada di Indonesia dan belum bisa kembali melanjutkan studi secara luring di kampusnya di Tiongkok.
Pada kesempatan lain, Marcellino mengungkapkan donor darah yang diselenggarakan PPI Tiongkok ini merupakan salah satu program kerja dari PPI Tiongkok bidang sosial kemanusiaan dan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan darah, menumbuhkan semangat saling berbagi, saling peduli terhadap sesama dan solidaritas para pemuda serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kepedulian sosial terhadap stok darah.
Selain itu, Marcellino berharap kegiatan donor darah ini mempunyai dampak yang baik kepada lingkungan sekitar dan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan donor darah.
“Dengan acara ini kita bisa membantu secara sosial dan juga mengabdi masyarakat karena kita juga pun punya tugas untuk selalu mengabdi kepada masyarakat, bukan cuma belajar,” ungkap Marcellino.
Ketua PMI DKI Jakarta yang diwakili oleh Subro menambahkan jika donor darah ini begitu penting dan sangat diperlukan, untuk wilayah Jakarta sendiri yang membutuhkan sekitar 1000-1200 kantong darah perhari. Fakta lainnya donor darah bisa menjadi obat untuk seseorang penderita thalasemia dengan rutin melakukan transfusi darah.
“Donor darah dan darah itu sendiri sangat unik sampai saat ini di negara yang sangat besar pun, di negara yang super power pun belum bisa membuat darah. manusia kekurangan darah pasti donornya dari manusia juga,” tutur Subro.
Dalam sambutan di akhir acara, atase Pendidikan dan Kebudayaan untuk Tiongkok Yudil menyampaikan bahwa diperlukan kerja sama banyak pihak secara pentahelix, dalam upaya menyelenggarakan dan meningkatkan pendidikan yang berdampak bagi masyarakat, antara para akademisi di kampus, dunia usaha dan dunia industri, pemerintah, masyarakat dan media.
Terakhir Yudil mengharapkan adanya peran besar kementerian dalam upaya untuk membantu para mahasiswa yang tergabung dalam PPI Tiongkok untuk bisa segera kembali berangkat untuk melanjutkan dan menyelesaikan studinya di pergurusn tinggi di Tiongkok.