JAKARTA, MENARA62.COM – Di tengah suasana pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir, PT Surveyor Indonesia (Persero) menggelar puncak peringatan HUT ke-30 secara virtual. Acara melibatkan sekitar 1000 pegawai PT Surveyor Indonesia dari berbagai kantor cabang dan dihadiri oleh Direktur Utama PT Surveyor Indonesia beserta jajarannya.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam video sambutannya mengingatkan agar PT Surveyor Indonesia terus meningkatkan kinerja perusahaan di tengah pusaran global. “Perusahaan berplat merah ini harus mampu mendapatkan pengakuan dunia,” kata Erick.
Untuk itu, sejumlah langkah transformasi harus dilakukan oleh tim manajemen. Langkah transformasi tersebut bertujuan agar target-target perusahaan dapat dicapai dengan baik seperti yang ditetapkan oleh para pemegang saham.
Diakui Menteri BUMN, pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 19 bulan telah memaksa semua perusahaan miliki negara harus segera melakukan berbagai langkah adaptasi. Baik itu adaptasi cara bekerja, adaptasi dalam berbisnis, hingga adaptasi model bisnis baru. Termasuk juga PT Surveyor Indonesia.
“Pada usianya yang ke-30, perusahaan yang bergerak di bidang survey, inspeksi, sertifikasi dan konsultasi ini harus dapat menjadi perusahaan independen insurance nasional yang diakui dunia,” lanjut Erick.
Dalam kesempatan tersebut Erick juga mengingatkan bahwa mulai tahun 2021, Surveyor Indonesia akan memasuki fase baru sebagai bagian dari Holding BUMN Jasa Survey bersama dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo (Persero). Pembentukan Holding BUMN Jasa Survey ini diharapkan mampu membawa ketiga perusahaan mencatatkan bisnisnya dikancah internasional.
“Saya yakin Surveyor dapat membawa holding jasa survey untuk go global dan menjadi top five market leader di Asia Tenggara,” tukas Erick.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) Haris Witjaksono mengatakan usia 30 tahun bukanlah perjalanan singkat untuk sebuah bisnis. Banyak tantangan sudah dihadapi oleh PT Surveyor dalam menjalankan roda bisnisnya.
“Kita terus melakukan adaptasi secara komprehensif, cepat dan unggul agar ke depan Surveyor Indonesia semakin menjadi lebih baik,” katanya.
Terlebih pada 2021 ini, PT Surveyor akan memasuki babak baru dengan dibentuknya Holding BUMN Jasa Survey. Dengan bergabung bersama dua perusahaan jasa survei, Haris yakin ke depan PT Surveyor akan jauh lebih baik. Karena penggabungan tiga perusahaan survey akan membuat infrastruktur, sarana prasanana, dan SDM semakin lengkap, sehingga peluang bisnis akan semakin terbuka luas.
Haris Witjaksono mengatakan peraturan pemerintan tentang holding memang sudah terbit Mei lalu, yakni PP No.66 Tahun 2021. “Ini akan menjadi landasan proses pergerakan holding jasa survey itu sendiri,” tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini proses inbreng sedang dipersiapkan, dan diharapkan dalam kurun waktu dekat akan ada RUPS BKI, RUPS Surveyor Indonesia dan RUPS Sucofindo untuk inbreng saham pemerintah kepada BKI. Dalam holding perusahaan jasa survei ini, Pemerintah masih memiliki satu saham yakni saham Dwiwarna dan saham inilah yang kemudian tetap sebagai saham pengendali.
“Walaupun kurang lebih 84 persen saham pemerintah yang ada di Surveyor Indonesia diserahkan kepada BKI, namun pemerintah masih tetap memiliki satu saham yakni saham Merah Putih. Saham ini yang akan dijadikan pengendali sehingga kebijakan-kebijakan yang krusial tetap bisa diambil pemerintah untuk bisa kita laksanakan di Surveyor Indonesia,” tutup Haris.