SEMARANG, MENARA62.COM – Dalam rangka memperingati HUT ke-41, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik Dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI) menggelar kegiatan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (KFR) Fair 2023 di Kota Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (18/3/2023). Mengambil tema “Challenge to Comprehensive of Physiatrist Management: Biopsycho socio economic Cultural View in Promotive, Preventive, Curative and Rehabilitative Care” kegiatan HUT yang melibatkan semua cabang PERDOSRI tersebut merupakan wujud pengabdian para Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR) kepada masyarakat.
KFR Fair 2023 diisi dengan serangkaian kegiatan mulai dari konsutasi kesehatan gratis, senam bersama, lomba desain batik, napak tilas sejarah PERDOSRI & Program Studi IKFR, video perjalanan PERDOSRI, Kolegium, Prodi IKFR, hingga pemotongan tumpeng bersama 13 PERDOSRI Cabang. KFR Fair 2023 mengundang Ketua IIDI (Ikatan Istri Dokter Indonesia) wilayah Jateng, dan Ketua PKK Kota Semarang.
Dalam keterangan persnya, Ketua Umum PERDOSRI dr Rumaisah Hasan, SpKFR mengatakan KFR Fair 2023 merupakan kegiatan pengabdian sosial kepada masyarakat. “Kegiatan yang digelar di Simpang Lima Semarang berupa senam bersama, konsultasi dan pemeriksaan kesehatan gratis, juga tindakan atau terapi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi,” jelas dr Rumaisha.
Dalam kegiatan HUT PERDOSRI juga dilakukan games “challenge mencium lutut“ yang menarik perhatian masyarakat. Games ini dilakukan untuk menguji fleksibilitas atau kelenturan tubuh para pengunjung. “Banyak sekali yang berminat dan tertantang untuk ikut games challenge ini,” lanjutnya.
Berbagai kegiatan aksi sosial tersebut dilakukan sebagai upaya PERDOSRI mendukung program Kementerian Kesehatan RI guna mengoptimalkan program kegiatan promotif dan preventif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati,” tukasnya.
Menurutnya mencegah suatu penyakit akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan dapat mengurangi biaya pengobatan. Karena itu dalam HUT PERDOSRI ke-41, kegiatan berfokus pada upaya pencegahan pada penyakit stroke, kanker dan penyakit kardiorespirasi.
Ia menekankan bahwa bidang ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi bukan hanya berfokus pada tindakan rehabilitasi, tapi juga sangat berperan dalam program promotif dan preventif. Ada banyak penyakit-penyakit kronis yang lain yang dapat dicegah melalui program kegiatan promotive dan preventif bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Beberapa tantangan yang dihadapi PERDOSRI adalah bagaimana meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah dan stakeholder terkait; meningkatkan program atau kegiatan dengan target komunitas dan masyarakat.
Selain itu, Dokter SpKFR juga harus lebih berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat perlu mengenal lebih dekat dengan Dokter spesialis SpKFR. “Dokter SpKFR terus bersemangat meningkatkan skill dan kompetensi sebagai Dokter spesialis yang profesional, tangguh dan solid didalam organisasi itu sendiri, terus berusaha menunjukkan perannya kepada masyarakat, melayani dengan lebih baik lagi, sehingga makin lebih dikenal,” tegasnya.
Terkait rangkaian KFR Fair 2023, dalam kegiatan edukasi kepada masyarakat, PERDOSRI menggelar senam pagi bersama masyarakat sekitar, konsultasi kesehatan gratis mengenai upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta homecare.
Sedang untuk lomba desain batik dengan tema “Batik Nusantara sebagai Identitas Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia”, peserta tidak hanya datang dari kalangan Dokter SpKFR tetapi juga dari masyarakat umum. “Dalam lomba ini minat masyarakat sangat baik, dibuktikan dengan banyaknya peserta dari masyarakat umum. Ini juga semakin mengenalkan bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Lomba ini diikuti oleh 41 desain batik dan dipilih 3 orang pemenang,” jelas dr Rumasha.
Pada puncak Perayaan HUT PERDOSRI ke- 41 tahun digelar kegiatan Napak Tilas Sejarah PERDOSRI & Program Studi IKFR, video perjalanan PERDOSRI, Kolegium, Prodi IKFR, pemotongan tumpeng bersama 13 PERDOSRI Cabang. Tampil sebagai narasumber Prof. DR. Dr. Angela BM Tulaar, Sp.K.F.R., M.S.(K), Profesor pertama di bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Indonesia., Dr. Fatchur Rochman, Sp.K.F.R., M.S.(K), dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabitasi yang sangat berperan dalam pengembangan Ilmu kedokteran Fisik dan Rehabilitasi serta Dr. Surya Widjaya, Sp.S, salah satu pendiri PRU di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Harapannya kegiatan napak tilas ini akan meningkatkan semangat dari para Dokter SpKFR untuk terus mengembangkan ilmunya. Selain itu dengan mengingat sejarah berdirinya bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi akan semakin meningkatkan jiwa kesatuan diantara para Dokter SpKFR. Organisasi yang besar adalah organisasi yang menghargai jasa para pendahulunya.