33.4 C
Jakarta

Rektor Dorong Hilirisasi Hasil Penelitian Dosen UAD

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr Muchlas MT mengharapkan agar bisa terjadi hilirisasi hasil penelitian dosen-dosen hingga bisa diproduksi secara massal. Selain itu, juga mengharapkan agar mahasiswa program Magister dan Doktoral dijadikan sebagai aset untuk mendulang dana hibah melalui proposal penelitian.

Rektor UAD mengemukakan hal tersebut pada pembukaan Workshop Pendampingan Research Group dan Penandatanganan Sub-Kontrak Penerima Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPTM) Tahun 2023 di Yogyakarta, Kamis (27/7/2023).

“Kami berharap riset-riset bapak ibu dosen betul-betul bisa diarahkan ke riset hilirisasi. Tentu tidak semuanya. Tetapi ada, syukur sebagian besar yang mengarahkan ke hilirisasi. Sehingga outcome-nya berbentuk paten dan juga berupa produk yang bisa dikomersialisasikan,” kata Muchlas.

Lebih lanjut Muchlas menjelaskan saluran hasil penelitian yang memiliki potensi hilirisasi sudah ada. “Setelah ada riset mengarah ke komersialisasi bawalah ke Kantor Urusan Bisnis dan Investasi (KUBI). Di sana akan memperoleh inkubasi, dan dicarikan investornya serta bisa melakukan mass production,” katanya.

Selanjutnya, kata Muchlas, pengelola Program Magister dan Doktor dapat melibatkan mahasiswa untuk melakukan riset yang dapat menghasilkan dana hibah. Sehingga para mahasiswa Magister dan Doktor menjadi aset bagi riset grup Universitas Ahmad Dahlan.

“Hasil hibah dari pemerintah atau perguruan tinggi tersebut kemudian dishare, sebagian untuk beaya pendidikan mahasiswanya, dan sebagian untuk penyelenggaraan riset. Sehingga kita para mahasiswa ini sebagai aset perguruan tinggi,” kata Muchlas.

hibah
Perwakilan Dosen UAD melakukan penandatanganan dana hibah. (foto : heri purwata)

Sementara Ir. Anton Yudhana, ST, MT, PhD, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD mengatakan total proposal hibah penelitian DRTPM yang diterima UAD tahun 2023 sebanyak 72 dengan nilai Rp 5,021 miliar. Skema proposalnya meliputi Penelitian Tesis Magister, Penelitian Fundamental – Reguler, Penelitian Terapan – Jalur Hilirisasi, Penelitian Desertasi Doktor, Penelitian Kerjasama – Dalam Negeri. “Total yang diusulkan sebanyak 174, sebanyak 136 usulan lolos administrasi, 38 tidak lolos administrasi, dan 72 usulan disetujui,” kata Anton.

Penelitian Terapan, kata Anton, Jalur Hilirisasi diusulkan delapan proposal lolos empat. “Penelitian ini bukan domain Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Industri, Farmasi, dan Teknik Fisika, tetapi untuk semua program studi (Prodi),” kata Anton.

Anton menyayangkan adanya proposal yang tidak lolos administrasi. Karena itu, Anton mengajak agar pada tahun 2024, masalah administrasi tidak menjadi kendala lagi. “Sayang, proposal yang substansinya bagus, gugur di administrasi,” ujarnya.

Sedangkan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari dana DRTPM dinilai Anton masih minim. Selama ini, PKM masih menjadi prioritas kedua, atau bahkan ketiga. Harapannya UAD semakin bersemangat dengan posisi institusi semakin di atas.

Anton mengharapkan agar dosen-dosen UAD yang aktif di penelitian juga aktif di pengabdian. “Tahun 2023, usulan PKM 59, Submit 28, dan didanai 11 proposal. Jumlah dana PKM UAD 2023, sebesar Rp 602,2 juta,” tandas Anton. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!