SOLO, MENARA62.COM – Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., mendapatkan penghargaan Top Of the Year dengan kategori Top Leader Manajemen dan Pengembangan Pendidikan dari Surat Kabar Harian Jawa Pos Radar Solo yang diserahkan di Ruang Rektorat, Gedung Induk Siti Walidah, Jum’at (22/12).
Setiap tahunnya, Jawa Pos Radar Solo mempunyai program Top Of The Year yang bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap tokoh maupun institusi yang dinilai memiliki kontribusi kepada masyarakat yang menginspirasi dan memberi manfaat luas.
“Prof., Sofyan Anif, saat memimpin UMS kami nilai banyak terobosan terkait dengan kemajuan pengembangan pendidikan, maka kita beri apresiasi kategori Top Leader Manajemen dan Pengembangan Pendidikan,” papar Kabun Triyatno, Pimpinan Redaksi Jawa Pos Radar Solo.
Dia berharap, dengan apresiasi yang diberikan bisa menambah semangat untuk berkontribusi lebih luas lagi tidak hanya di UMS namun juga di dunia pendidikan yang lebih luas lagi.
Rektor UMS, Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., memaparkan beberapa aspek kunci sebab suksesnya mengelola manajemen pendidikan. Menurutnya, yang terpenting dalam manajemen mengelola suatu instansi, harus menjadi visi bersama.
“Boleh awalnya itu visi rektor, tapi harus kemudian disosialisasikan menjadi visi bersama, jangan sampai ada dusta diantara pimpinan rektor dengan jajaran dibawahnya,” papar Sofyan.
Yang paling penting dalam manajemen pendidikan, lanjut dia, yaitu bagaimana seorang leader mampu meyakinkan kepada bawahannya untuk bisa bekerjasama dengan leadernya.
“Seseorang tidak mungkin bisa mendapatkan predikat Top Leader jika tidak mendapat dukungan dari bawahnya,” tegas Rektor.
Sofyan juga memaparkan, dari beberapa hasil survei, faktor yang mempengaruhi kesuksesan bukan hanya pengetahuan dan Indeks Prestasi (IP), namun yang paling kuat adalah Soft Skill.
“Yang harus paling diingat adalah kejujuran. Kejujuran menjadi kunci sukses seseorang, apapun profesinya. Selain kejujuan, faktor selanjutnya merupakan kedisiplinan, kerjasama, kemampuan berkomunikasi, dan tanggungjawab,” tegas penerima Top Leader itu.
Harapan Sofyan menjelang visi besar bangsa yaitu Indonesia Emas, Ia ingin pendidikan Indonesia tidak lagi hanya berorientasi pada dinamisasi, namun progresifitas dalam pengelolaan dunia pendidikan.
“Sehingga pada Abad 21, output dari pendidikan harus memiliki kemampuan Inovasi, Kreatifitas, dan Teknologi Informasi (TI),” pungkas Sofyan. (*)