27.3 C
Jakarta

Rektor UNISA Yogyakarta Ajak Refleksi Bersama dalam Milad ke-32

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM –  Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta merayakan milad ke-32 dengan menggelar tasyakuran yang mengusung tema “Refleksi 32 Tahun Kiprah UNISA Yogyakarta Berkarya Mencerahkan Bangsa.” Acara tersebut diadakan di Hall Baroroh Baried Gedung Siti Walidah, kampus terpadu, pada hari Selasa (06/06). Turut hadir dalam acara tersebut civitas akademika serta ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unisa Yogyakarta, Siti Noordjannah Djohantini, beserta seluruh jajarannya.

Dalam sambutannya, Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti, menyampaikan harapan dan cita-cita besar yang ingin direalisasikan bersama dengan kesungguhan, kesabaran, dan kesyukuran. Milad ke-32 ini dijadikan sebagai momen untuk merenungkan proses yang telah dilalui. “Kinerja yang telah kita capai perlu kita syukuri sekaligus menjadi refleksi terhadap apa yang akan kita perjuangkan,” ungkap Warsiti.

Warsiti juga menyoroti upaya bersungguh-sungguh yang telah dilakukan secara kolektif dalam mencapai kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja yang unggul sebagai harapan dalam milad ke-32 ini.

Selain itu, Warsiti mengajak seluruh civitas untuk melihat kembali sejarah perjalanan Unisa Yogyakarta yang unik. “Perjalanan kita yang berbeda dari perguruan tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah lainnya karena lahir dari sekolah bidan yang saat itu merupakan sekolah menengah, didorong oleh semangat dan cita-cita yang terus dirawat oleh para pendahulu sebelumnya, dan tentunya karena ridha Allah SWT,” ungkapnya.

Warsiti juga menyampaikan bahwa prestasi Unisa Yogyakarta terus meningkat, khususnya dalam kinerja penelitian yang mencapai peringkat pertama se-perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di kluster utama.

Ketua BPH Unisa Yogyakarta, Noordjanah Djohantini, juga menekankan bahwa Unisa Yogyakarta merupakan kampus yang besar, bukan kampus kecil. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan dengan semangat kemajuan dan keunggulan.

“Capaian yang telah kita peroleh tidak berhenti di sini, melainkan tantangan ke depan akan semakin besar dan kompleks, namun kita tetap harus menjaga nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan,” ungkap Noordjanah.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!