28.8 C
Jakarta

Rektor Untar : Perlu Regulasi yang Jelas Untuk Mengatur Kerjasama Antar Perguruan Tinggi pada Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.

Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan mengatakan, perlu ada regulasi yang jelas dalam implementasi di lapangan, semisal kerja sama antar perguruan tinggi. Pasalnya, dalam melakukan kegiatan akademik antar sesama perguruan tinggi terdapat perbedaan strata atau tingkatannya. Sehingga, perguruan tinggi papan atas misalnya, akan memilih yang selevel dengan mereka dalam bermitra untuk program pertukaran mahasiswa.

“Saya khawatir, kalau tidak ada rekomendasi yang mengatur lebih rinci, nanti Perguruan Tinggi (PT) papan atas akan bermitra dengan PT papan atas lagi. Bagaimana PT yang bermitra dengan PT kelas C, PT kelas A tidak mau bermitra dengan PT kelas C karena dianggap menjadi ‘down grade’, “ujar Agustinus disela-sela acara Halal Bi halal di lingkungan Untar, dengan tema “Untar untuk Indonesia : Berbagi Kasih di Hari yang Fitri, Sukseskan Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk Indonesia Jaya”, Selasa (25/5).

Oleh karena itu, menurut Rektor Terbaik Perguruan Tinggi Swasta tahun 2019 ini, mitra antar Perguruan Tinggi (PT) perlu dibangun terlebih dahulu. “Perlu membangun kemitraan ini, siapa yang memfasilitasi, khususnya PT yang kesulitan membuat mitra, misalnya pertukaran mahasiswa antar PT,” kata Prof. Agustinus.

Begitu juga dalam hal kerjasama lainnya seperti pertukaran mahasiswa ke luar negeri, atau ISMA, dari 7 juta mahasiswa hanya 1000 mahasiswa yang terpilih untuk program tersebut. Akhirnya hanya tokoh-tokoh mahasiswa menonjol yang dijadikan penggerak. “Mekanismenya juga perlu diatur ketika mahasiswa kembali ke kampus”, tandas Agustinus.

Rektor Untar, Prof.Dr.Ir. Agustinus Purna Irawan

Pada bagian lain, Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan mengatakan, kampus terbaik ke 3 dari 50 perguruan tinggi di Jakarta tahun 2020 itu, terus melakukan kaderisasi dan regenerasi terhadap dosen. Sebagai perguruan tinggi yang sudah berusia 62 tahun, dirinya menyadari bahwa dosen-dosen senior sudah banyak yang memasuki purnabakti atau pensiun.

“Konsentrasi Untar terhadap sumber daya manusia (SDM) adalah bagaimana melakukan regenerasi dengan tepat kepada tenaga yang baru atau lebih muda. Terutama untuk SDM yang terkait dengan tenaga pengajar atau dosen, karena merekalah pilar utama yang akan menggerakkan sistem didalam perguruan tinggi,” tutup Agustinus.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!