BEKASI, MENARA62.COM — Sabtu dan Ahad (27-28 Februari 2021) lalu, menjadi hari yang cukup sibuk bagi relawan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka merespon tanggap darurat banjir yang terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sebagaimana fungsi MUI sebagai rumah besar ormas Islam di Indonesia, maka dalam tanggap darurat bencana pun LPB MUI juga bersinergi dengan relawan-relawan dari beberapa ormas Islam.
Lokasi respon tanggap darurat banjir terletak di Kampung Sungai Labuh, Desa Pantai Harapanjaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Stakeholder relawan yang terlibat terdiri dari MDMC Kota Bekasi, Relawan Jana Buana, GP Anasor Muaragembong, dan Tim Siaga Bencana Desa Harapanjaya.
Hasil assament Tim LPB MUI, mendata yang terdampak 24 RT terdiri dari 2822 KK dan 8663 jiwa. Selain itu, di lokasi tersebut terdapat 15 KK yang masih terisolir.
Bantuan
Relawan LPB MUI mendistribusikan bantuan makanan siap saji dengan pendistribusian menggunakan perahu karet. Dari hasil respon tersebut LPB MUI merencanakan respon berikutnya bekerjasama dengan RS Islam Jakarta Pondok Kopi. Kerjasama ini untuk memberikan layanan medis pengobatan kepada warga penyintas yang masih ada dibeberapa titik pengungsian.
Relawan LPB MUI juga proaktif menyampaikan edukasi protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19. Tujuannya, agar tidak terjadi penularan Covid-19 di lokasi bencana. Kondisi ini cukup memprihatinkan, karena kondisi keterdesakan dan emergency warga penyintas sering abai dalam menegakkan protokol kesehatan. Jika hal ini dibiarkan, maka berpotensi terjadi klaster pengungsi di daerah terdampak bencana banjir.