33.5 C
Jakarta

Resensi Buku: Menjadi Kepala Sekolah Unggul

Baca Juga:

Judul  : Leadership Development for Educational Leaders : An Integrated Model

Penulis :  Suzana Abd Latif fsn Sazali Yusoff Ph.D

Penerbit : Idaman Print Sdn.Bhd

Cetakan : 2013 (pertama)

Tebal   : i-x + 86 hal

ISBN : 978-967-0504-07-0

Menjadi Kepsek Unggul

MENJADI  Kepala Sekolah (KS) tidak semua orang sanggup memikulnya. Karena syarat yang harus dipenuhi tidak mudah. Karir KS biasanya diawali menjadi guru biasa. Di Indonesia rata-rata untuk menjadi KS setelah mereka menjadi guru 23 tahun, sedangkan di Malaysia lebih pendek, yakni 20 tahun. Sedangkan penghasilan seorang KS di Malaysia bisa mencapai 30 juta rupiah.

Buku yang ditulis oleh Widyaiswara Institut Aminudin Baki Malaysia Utara ini memberikan jabaran rinci bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang KS. Di dalamnya dijelaskan bagaimana seorang KS harus dapat membedakan perannya apakah dia seorang leader atau manager (hal-7). Perbedaan keduanya ternyata sangat jelas. Seorang Manager lebih menekankan kepada peran administrasi, sedangkan seorang pemimpin lebih pada inovasi. Seorang Manager fokus pada kontrol, sedangkan pemimpin menjaga kepercayaan ( trust).

Ada beberapa modal kepemimpian yang dapat diadop oleh seorang KS dalam mengendalikan sekolahnya, dengan latar belakang kondisi masing-masing.  Namun ternyata model/teori itu dapat digabungkan, yakni  Organizational Teori, Learning dan Sosio Psikological.

Yang menarik, buku setebal 86 hal ini, juga mengutip beberapa pendapat tokoh dunia yang terkait dengan masalah kepemimpinan. Misalnya pendapat Confucius,  yang menyatakan pentingnya pengetahuan dalam memimpin. (Hal.22) – He who knows all the answers has not been askedall the questions. Juga pentingnya seorang pemimpin mempunyai sikap (attitude) yang baik. Menyitir pendpatnya Alberts Einstein: Weaknees of attitude become weakness of caharacter ( hal-36).

Seorang pemimpin sekolah dapat memetakan kemampuannya kuat di bidang yang mana, antara knowledge, skill, attitude dan drive. Namun dari semua itu, sebagai konklusi bahwa seorang pemimpin sekolah (KS) harus terus belajar dan melakukan riset. Di samping fokus pada pekerjaannya. (hal.77)

Meski buku ini dicetak dalam format kertas buram, namun bagi para KS sangat kompleks dan menarik untuk acuan, langkah-langkah kedepan yang harus diprioritaskan dalam mengambil kebijakan. Karena keputusan dalam kepemimpinan adalah sebuah pilihan. Setiap peristiwa akan selalu memberikan pelajaran bagi seorang KS, sekecil apapun di lingkungan sekolahnya. Bersyukur saya dapat bertemu dengan penulis buku ini di IAB Malaysia belum lama. Sekian.

Ashari, S.IP – Pernah menjadi KS di  di SMP Muhammadiyah Turi Sleman. (2014-2018)  Email : hari_ashary@yahoo.com

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!