31.3 C
Jakarta

Resepsi Milad ke-106 Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Wamendikdasmen Fajar Kenang Perjuangan Buya Syafi’i Ma’arif Membangun Mu’allimin

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM –  Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan Resepsi Milad Mu’allimin ke-106 dengan tema “Unstoppable Journey“. Resepsi Milad dipusatkan di Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta (08/12).

Dalam kesempatan tersebut, Wamendikdasmen Fajar memberikan testimoni dan menceritakan bagaimana perjuangan total Buya Syafii Ma’arif dalam memajukan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Bagi Fajar, Buya Syafii Ma’arif adalah figur utama yang mengenalkan ia dengan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, bahkan menyisakan banyak cerita unik sehingga Fajar merasa semakin dekat dengan Mu’allimin.

“Sebelum beliau berpulang, hanya dua yang selalu diingat dan selalu ditanyakan oleh Buya, yaitu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah dan kampung halamannya, Sumpur Kudus di Sijunjung,” kenangnya.

Menurut Fajar, bahkan dalam satunya bukunya, “Memoar Seorang Anak Kampung”. Buya menceritakan dengan detil bagaimana beliau ke sana kemari membawa proposal untuk menemui beberapa tokoh dari berbagai lintas golongan agar dapat membantu memperbaiki bangunan Mu’allimin yang rusak parah akibat bencana gempa di Yogyakarta pada 2006 salah satunya almarhum Taufiq Kiemas, Ketua MPR RI ke-13.

Tidak berhenti di situ, ketika menjadi Direktur Maarif Institute, Fajar menyaksikan dengan seksama bagaimana Buya mempersiapkan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah yang saat ini sudah terbangun dengan sangat serius.

“Beliau menenteng proposal sendiri, dengan bahasa yang lugas meyakinkan berbagai tokoh bahwa kelak kampus terpadu Mu’allimin akan melahirkan alumni yang memiliki mindset kuat tentang Keindonesiaan dan Kemanusiaan dan bukan hanya untuk Muhammadiyah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Fajar berpesan kepada para siswa Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Milad ke 103 ini untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan memiliki kemampuan akademik yang mumpuni dibarengi dengan kecakapan sosial yang kuat serta memiliki kerendahan hati dalam menuntut ilmu agar menjadi kader bangsa, kader umat, dan kader persyarikatan.

“Para siswa Madrasah Mu’allimin harus memiliki cita-cita menjadi pemimpin bangsa dalam berbagai bidang yang kebermanfaatannya dirasakan orang banyak, sehingga sangat penting untuk memiliki jiwa dan visi Keindonesiaan dan kemanusiaan yang kuat sejak dini,” pesannya.

Oleh karena itu menurutnya, ketika ia diberi amanah menjadi Wamendikdasmen mendampingi Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam Kabinet Merah Putih berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua, baik swasta maupun negeri, di desa maupun di kota.

“Saya dan Mas Mu’ti juga almarhum Buya adalah sama-sama anak madrasah, kita semua harus mendorong semua generasi bangsa memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan terbaik yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa,” tutupnya.

Hal senada disampaikan Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurahman yang mendorong agar kelak alumni Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah harus memiliki kapasitas yang mumpuni dalam berbagai bidang agar siap menjadi pemimpin bangsa.

Dalam Resepsi Milad tersebut, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Aly Aulia, menyampaikan salah satu kabar gembira di mana 20 alumni Madrasah Mualimin Muhammadiyah mendapatkan beasiswa di Universitas Al Azhar Mesir sebagai wujud diaspora alumni Mu’allimin di lembaga pendidikan luar negeri. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!