26.9 C
Jakarta

Respons Darurat Perguruan Tinggi: Layanan Medis, Psikososial, dan Logistik Dikerahkan ke Sumatra

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sejumlah perguruan tinggi di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bergerak cepat memberikan dukungan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak banjir bandang, longsor, dan badai siklon yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada akhir November hingga awal Desember 2025. Respons kolaboratif ini menjadi bukti konkrit implementasi arah kebijakan Diktisaintek Berdampak, di mana perguruan tinggi hadir membawa ilmu, tenaga, dan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Kemdiktisaintek memastikan seluruh potensi pendidikan tinggi terus diperkuat untuk mendukung pemulihan Sumatra. Negara hadir, dan perguruan tinggi adalah garda ilmiahnya,” ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto.

Beberapa perguruan tinggi yang terjun melakukan pemulihan bencana di Sumatra antara lain:

Pertama, Universitas Sumatera Utara (USU) menjalankan dukungan kesehatan jiwa dan medis di Langkat. Tim Dukungan Kesehatan Jiwa Psikososial (DKJPS) Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Sumatra Utara bergerak ke Kabupaten Langkat untuk memberikan layanan kesehatan jiwa, dukungan psikososial, serta penanganan medis dasar bagi warga terdampak.

Tim yang terdiri atas staf dan 15 residen kedokteran jiwa memberikan asesmen psikologis, pendampingan emosional, serta edukasi ketahanan mental bagi keluarga penyintas. Tim juga menyediakan pelayanan kesehatan umum serta menyalurkan bantuan kebutuhan dasar dan obat-obatan.

Dua, Unesa salurkan bantuan pendidikan dan psikososial bagi mahasiswa dan korban bencana. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggerakkan skema bantuan berlapis berupa keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga semester delapan, bantuan biaya hidup, dukungan fasilitas pembelajaran, serta pendampingan psikologis bagi mahasiswa asal Sumatra yang terdampak banjir dan longsor.

Selain bantuan pendidikan, Unesa menggelar doa bersama dan lelang amal pada 8 Desember 2025 untuk menghimpun dana kemanusiaan. Relawan dari Student Mental Care Center (SMCC), Fakultas Psikologi, dan Fakultas Kedokteran Unesa akan diterjunkan ke wilayah Aceh dan Sumatra pada 10 Desember 2025 untuk memberikan layanan psikososial dan distribusi logistik.

Lalu ketiga, Unhas yang melakukan penguatan layanan medis darurat di Aceh dan Sumbar. Universitas Hasanuddin (Unhas) mengirimkan beberapa gelombang Tim Bantuan Medis ke Aceh dan Sumatra Barat. Di Kabupaten Pidie Jaya, tim spesialis penyakit dalam, anak, kebidanan, orthopaedi, hingga mobile obstetri mengambil alih layanan primer di posko pengungsian Puskesmas Meurah Dua yang lumpuh akibat ketiadaan tenaga dan obat-obatan.

Tim juga memperkuat layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya, termasuk tindakan operasi caesar, penanganan cedera muskuloskeletal, hingga perawatan intensif pasien anak dan dewasa.

Di Sumatra Barat, gelombang ketiga Tim Medis Unhas tiba di RSUD Lubuk Basung dan langsung melakukan tindakan darurat pada pasien dengan fraktur mandibula yang dievakuasi menggunakan helikopter dari wilayah terisolasi Palembayan. Semua layanan berjalan berkat sinergi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan relawan Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus Fakultas Kedokteran (FK) Unhas.

Kemudian USK menjadi tim pertama ambil alih operasional RSUD Meureudu. Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi institusi pertama yang mengambil alih layanan darurat RSUD Meureudu pascabencana. Sejak 28 November 2025, ratusan tenaga medis USK memperkuat triase, IGD, rawat inap, hingga operasi emergensi. Satgas Bencana Senyar USK juga mengerahkan tim dokter militer PATUBEL untuk evakuasi dan pelayanan kesehatan di Bireuen. Hingga kini, lebih dari 642 warga telah mendapatkan layanan medis langsung dari tim USK.

Tim UTU menembus lokasi bencana terparah di Nagan Raya. Tim Relawan Universitas Teuku Umar (UTU) menjadi salah satu tim pertama yang berhasil mencapai titik terisolasi di Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, wilayah yang kehilangan hampir seluruh pemukiman. Relawan menyerahkan bantuan kebutuhan pokok, pakaian, obat-obatan, tenda, dan susu bayi langsung kepada penyintas. Kehadiran tim UTU disambut haru oleh warga yang telah berhari-hari tanpa bantuan karena akses jalur yang rusak parah.

ada juga tim UNRI yang menyalurkan bantuan ke Palembayan, Agam. Universitas Riau (Unri) melepas tim reaksi cepat dengan bantuan logistik senilai Rp108 juta yang dihimpun dari sivitas akademika dan masyarakat. Tim bergerak menuju Desa Aia Utara, Palembayan, salah satu wilayah terdampak berat.

Dukungan dari Perguruan Tinggi Lain Terus Mengalir

Sejumlah perguruan tinggi lainnya turut memperkuat respons nasional, antara lain:

* Universitas Airlangga (Unair): mengirim Rumah Sakit Terapung Phinisi (40 tenaga medis).
* Universitas Negeri Semarang (Unnes): menyalurkan bantuan logistik.
* Universitas Diponegoro (Undip): menerjunkan dokter, perawat, psikolog, dan tim penjernih air.
* Universitas Padjadjaran (Unpad): mengerahkan tim geologi, sanitasi, dan tim medis.
* Universitas Indonesia (UI): mengirim tim medis, engineer, dan psikolog.
* Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan institusi lainnya: terus menambah tenaga dan bantuan di lapangan.

Kemdiktisaintek mengapresiasi seluruh perguruan tinggi yang telah bergerak cepat dengan inisiatif dan empati yang tinggi menunjukkan bahwa ekosistem pendidikan tinggi Indonesia semakin solid dan responsif terhadap krisis. Kemdiktisaintek akan terus memperkuat koordinasi, pemetaan kebutuhan, serta dukungan logistik dan teknis agar seluruh misi kemanusiaan berjalan efektif dan berkelanjutan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!