SOLO, MENARA62.COM – Rumah Sakit AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi beroperasi dan mulai diperkenalkan kepada masyarakat luas. Kegiatan pengenalan fasilitas rumah sakit dilaksanakan pada Sabtu malam (13/12), tepat setelah peresmian rumah sakit pada siang harinya.
Peresmian RS AR Fachruddin UMS dilakukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., didampingi Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, S.H., M.Kn. Momentum ini menandai dimulainya operasional rumah sakit sebagai bagian dari penguatan layanan kesehatan Muhammadiyah di Solo Raya.
Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menyampaikan bahwa kegiatan malam hari tersebut merupakan upaya lanjutan untuk mendekatkan RS AR Fachruddin UMS dengan masyarakat sekitar. Warga diajak melihat langsung fasilitas serta pelayanan kesehatan yang tersedia.
“Pada malam hari ini masyarakat kami ajak berkeliling melihat fasilitas yang ada, kemudian diakhiri dengan pengajian sekaligus koordinasi masyarakat setempat yang memang rutin dilakukan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM),” ujar Harun.
Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan RS AR Fachruddin UMS sebagai langkah preventif dalam menjaga kesehatan. Rumah sakit ini juga siap memberikan pelayanan kesehatan selama 24 jam.
“Silakan rumah sakit ini digunakan sebagai upaya preventif untuk mengecek dan menjaga kesehatan. Layanan kesehatan masyarakat di Solo Raya kami pastikan terjamin karena rumah sakit ini sudah beroperasi 24 jam,” tambahnya.
Warga Baturan, Drs. Suyono, mengaku terkesan dengan fasilitas yang dimiliki RS AR Fachruddin UMS. Menurutnya, rumah sakit ini memiliki kenyamanan yang baik dan berpotensi memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
“Kesan saya luar biasa. Insyaallah bisa memberikan pelayanan yang baik dan tempatnya juga memberikan kenyamanan yang bagus,” ungkap Suyono yang juga Ketua PRM Baturan.
Kegiatan ini juga diisi dengan kultum yang disampaikan oleh Drs. Chairudin, S.T. Dalam tausiyahnya, ia mengajak jamaah untuk senantiasa bersyukur atas nikmat dan kenyamanan yang diberikan Allah SWT, termasuk kesempatan menikmati fasilitas ibadah yang representatif.
Ia menekankan pentingnya sikap sabar, ridha, dan berbaik sangka kepada Allah SWT dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. Menurutnya, musibah tidak selalu menjadi tanda murka Allah, melainkan bisa menjadi bentuk kasih sayang dan sarana peningkatan derajat iman. (*)
