26.2 C
Jakarta

RS Kanker Dharmais Luncurkan Metode Skrining Kanker Serviks HPV DNA Test

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Memperingati Hari Kanker Sedunia tahun 2020, Rumah Sakit Kanker Dharmais luncurkan metode terbaru pencegahan kanker serviks. Metode skrining yang dikenal dengan Hybrid Capture 2 DNA HPV atau HPV DNA HC2 tersebut memiliki akurasi yang sangat tinggi mencapai 96 persen dalam mendeteksi adanya kanker serviks.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Prof. dr. H Abdul Kadir, Sp THT-KL (K), MARS mengatakan deteksi dini melalui skrining menjadi kunci penting untuk pencegahan kanker serviks.

“Selama ini kita mengenal adanya test IVA dan papsmear untuk skrining kanker serviks,” kata Abdul Kadir pada peringatan Hari Kanker Sedunia, Selasa (4/2/2020).

Tetapi dua metode skrining tersebut memiliki akurasi data antara 60 hingga 80 persen. Artinya peluang kanker serviks untuk tidak terdeteksi masih cukup besar.

Karena itu, RS Kanker Dharmais kini menggunakan metode skrining terbaru yakni HPV DNA HC2. Metode tersebut lanjut Abdul Kadir mampu mendeteksi kanker serviks dengan akurasi mencapai 96 persen. Bahkan metode skiring Hybrid Capture 2 DNA HPV ini, dapat mendeteksi adanya DNA Human Papiloma Virus yang merupakan penyebab kanker serviks bahkan sebelum terjadinya kanker.

Selain tingkat akurasi yang sangat tinggi, metode ini juga jauh lebih ekonomis biayanya. Karena seorang perempuan cukup melakukannya setiap lima tahun sekali. Bandingnya dengan metode tes IVA atau papsmear yang harus dilakukan setiap tahun atau dua tahun sekali.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sendiri telah merekomendasikan tes HPV DNA ini diatas skrining dengan IVA maupun pap smear.

Selain RS Kanker Dharmais, metode skrining dengan HPV DNA test ini sudah bisa diperoleh di Yayasan Kanker Indonesia (YKI).

Abdul Kadir berharap dengan diluncurkannya HPV DNA Test,  angka kejadian dan angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia bisa diturunkan. Sebab meski pemerintah telah melakukan berbagai program untuk deteksi dini kanker serviks, tetapi masih banyak ditemukan pasien datang dalam stadium lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan suatu metode yang dapat mendeteksi dini infeksi virus HPV sebelum berkembang menjadi kanker dan metode terbaik adalah HPV DNA Test Hybrid capture 2.

Di RS Kanker Dharmais sendiri, kasus kanker serviks menduduki urutan kedua jenis kankerterbanyak  pada perempuan setelah kanker payudara. Umumnya pasien datang ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut.

Ia menyarankan setiap perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual untuk melakukan deteksi dini kanker seviks melalui skrining baik melalui Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), pemeriksaan sitology konvensional (Papsmear), Liquid Based Cytology (LBC) maupun HPV DNA Test. Untuk lokasi-lokasi yang sudah memungkinkan dilakukan test HPV DNA, metode skrining kanker serviks ini amat disarankan.

“Perempuan yang sudah berhubungan seksual memiliki risiko terkena kanker serviks, tetapi setiap perempuan tersebut juga memiliki kesempatan untuk mencegahnya,” tegas Abdul Kadir.

Pada puncak Peringatan Hari Kanker Sedunia tersebut, RS kanker Dharmais bekerjasama dengan PT UBC Medical Indonesia menggelar tes HPV DNA secara gratis kepada 250 perempuan.

Data menunjukkan setiap tahun sekitar 14.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari 7.000 perempuan meninggal akibat kanker serviks di Indonesia. Hal ini menandakan dalam 1 jam terdapat 1 orang perempuan di Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!