Tidak banyak lembaga penyedia jasa pengurusan jenazah di Sulawesi Tengah. Satu yang sedikit itu adalah Rumah Jenazah.
Setelah beroperasi beberapa tahun, Rumah Jenazah yang berlokasi di samping kampus Universitàs Islam Muhammadiyah (Unismuh) Palu itu sekarang tutup. Pendiri sekaligus pengelolanya yang dosen dan mantan Ketua MPKU Sulteng meninggal dunia sebulan lalu.
Tutupnya Rumah Jenazah menimbulkan problem baru. Masyarakat Palu kesulitan mendapatkan lembaga penyedia layanan jenazah yang profesional dan siap 24 jam.
Problem itulah yang akan dicarikan solusi oleh Lazismu Sulteng. Menggandeng PW Aisyiyah Sulteng dan Fakultas Agama Islam Unismuh, Lazismu akan menginisiasi pusat pelayanan jenazah untuk masyarakat Palu.
Pusat pelayanan jenazah yang direncanakan akan mengelola 3 kegiatan utama: stockist, service dan training.
Stockist berarti tempat persediaan barang. Tentu saja barangnya adalah perlengkapan pulasara.
Service artinya pelayanan. Jenis pelayanan yang disediakan lengkap mulai memandikan hingga memakamkan jenazah.
Training berarti pelatihan. Lembaga ini akan menyiapkan seri pelatihan pulasara jenazah kepada generasi muda, khususnya remaja masjid dan mahasiswa. Tujuannya agar anak-anak muda Islam mengerti tatacara pulasara jenazah yang sesuai syariat Islam.
Jasa pelayanan jenazah adalah gagasan kecil. Tapi manfaatnya sangat besar.